Friday, November 29, 2013

Sleuth: Shades of Mystery

Kali ini saya akan merekomendasikan sebuah game online gratis yang sudah saya mainkan sejak kelas 2 SMA, yaitu Sleuth.



Game yang berjudul "Sleuth: Shades of Mystery" ini adalah sebuah game online tidak berbayar dengan model RPG (role playing game) dan bertemakan detektif. Inti dari permainan ini adalah menyelidiki berbagai kasus pembunuhan dan berusaha menebak siapa pelakunya dengan menginterogasi tersangka, mencari petunjuk di TKP dan mencocokkannya dengan barang-barang di rumah tersangka, serta mewawancarai saksi mata.

Untuk memainkan game ini, pertama-tama Anda diharuskan membuat sebuah akun secara mudah dan gratis. Setelah itu Anda bisa mengatur karakteristik dari detektif ciptaan Anda (warna kulit, gaya rambut, bentuk mata, hidung, dsb) dan menentukan asal muasal sang detektif sebelum menerima pekerjaan untuk memecahkan misteri pembunuhan (pencuri, detektif, wartawan, ahli forensik, dll).

Semua kasus yang ada di dalamnya cenderung unik dengan korban, pelaku, dan petunjuk yang berbeda-beda. Jika Anda benar dalam menebak pelakunya, maka Anda akan mendapat hadiah berupa uang dan poin. Namun jika dugaan Anda salah, maka karir detektif Anda bisa terancam.

Tertarik untuk memainkan game ini? Silahkan klik http://shades.playsleuth.com/

Selamat mencoba! :)

Thursday, November 28, 2013

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

Proses produksi seringkali menyebabkan pertentangan kepentingan antara perusahaan dengan masyarakat. Benturan ini sering terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi atau menggunakan lahan milik masyarakat tanpa izin.


Etika Bisnis

Etika bisnis ialah penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis secara langsung yang timbul dari pihak internal, biasanya dari kebijakan–kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:

1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menemui hambatan berupa adanya biaya tambahan yang terkadang cukup besar bagi perusahaan.

2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, serta karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.


Bentuk-Bentuk Hubungan Bisnis:

1. Hubungan dengan Konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan atau konsumen merupakan hubungan paling mendasar dalam suatu bisnis, biasanya mengenai kualitas produk, kemasan, cara memasarkan produk, dan layanan purna jual.

2. Hubungan dengan Pegawai
Biasa juga disebut hubungan antara employer (perusahaan) dengan employee (karyawan). Di dalamnya termasuk penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, dan pemberhentian (PHK). Seluruh bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara jujur dan objektif.

3. Hubungan antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi antar perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.

4. Hubungan dengan Investor
Bentuk hubungan ini berupa pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor agar bisa menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

5. Hubungan dengan Lembaga Keuangan
Hubungan ini pada umumnya bersifat finansial, lembaga keuangan yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah lembaga perpajakan karena berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.


Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis di Indonesia:

1. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Yakni sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pengusaha, pekerja, buruh, dan pemerintah) yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
Bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan antara pengusaha dengan karyawannya, dimana kewajiban dan hak masing-masing pihak diatur di dalamnya. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kajian mengenai dampak besar suatu kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, AMDAL dibutuhkan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL dibuat saat merencanakan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Contohnya penanganan limbah industri sebagai bentuk partisipasi terhadap pelestarian lingkungan.



4. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi untuk menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, maupun pakaian khusus lainnya.

5. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil milik masyarakat, perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.

6. Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.





Sumber:
https://sites.google.com/site/tanggungjawabsosialsuatubisnis/
http://my154n.wordpress.com/2009/12/30/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

Tuesday, November 26, 2013

Bisnis Internasional

Pengertian Bisnis Internasional

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama dengan melewati batas negara. Bisnis dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Di banyak negara, bisnis internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan pendapatan negara. Selain bermanfaat dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik, bisnis internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Perdagangan internasional (international trade) berbeda dengan bisnis internasional (international business), perbedaannya yakni:
1. Perdagangan internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional, yaitu ekspor dan impor.
2. Bisnis internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat melakukan transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing, maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

Faktor Pendorong Bisnis Internasional:

1. Potensi Alam
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga membutuhkan pasar baru untuk menjual produk tersebut
6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri

Faktor Penghambat Bisnis Internasional:
1. Tarif bea masuk dan pembatasan perdagangan
2. Perbedaan bahasa, sosial, dan budaya
3. Kondisi politik dan hukum perundang-undangan
4. Hambatan operasional atau transportasi dan pengangkutan

Manfaat Bisnis Internasional Menurut Sadono Sukirno:

1. Menjalin Persahabatan Antar Negara
2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
5. Transfer teknologi modern

Tahap-Tahap Dalam Melakukan Bisnis International:

1. Ekspor Insidentil (Incident at Export)

Tahap ini pada umumnya terjadi ketika orang asing yang datang ke negara kita membeli barang-barang dari perusahaan negara kita, kemudian perusahaan mengirimkannya ke negara orang asing tersebut.

2. Ekspor Aktif (Active Export)

Setelah ekspor insidentil terjadi, terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan berkelanjutan. Bahkan transaksi tersebut semakin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi itu ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah ataupun jenis komoditi bisnis internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap "ekspor aktif", sedangkan tahap ekspor insidentil disebut tahap pembelian (purchasing).

3. Penjualan Lisensi (Licensing)

Dalam tahap ini negara pendatang hanya menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya, termasuk bahan baku serta peralatannya. Perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atau biaya atas lisensi itu kepada si perusahaan asing untuk keperluan penggunaan lisensi tadi.

4. Waralaba (Franchising)

Pada tahap ini perusahaan asing tidak hanya menjual lisensi atau merek dagangnya saja, tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksi, pengendalian mutu, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadi, serta bentuk pelayanannya. Perusahaan yang menerima disebut sebagai "franchisee", sedangkan perusahaan pemberi disebut "franchisor". Bentuk ini pada umumnya efektif digunakan bagi jenis usaha tertentu, seperti makanan, restoran, supermarket, fitness centre, dan sebagainya.

5. Pemasaran di Luar Negeri
Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang harus aktif dan mandiri dalam melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing. Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku atau segmentasi di negeri penerima sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif


5. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap terakhir ini iadalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional dan sering disebut sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang menimbulkan Multi National Corporation atau Perusahaan Multi Nasional (MNC). Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negara asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi dan menjual hasil produksinya di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang, karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.

Perusahaan Multinasional / Multi National Corporation (MNC)
Perusahaan multinasional adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional dan melakukan operasinya di beberapa negara.



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://andriawanazhar.blogspot.com/2012/01/bisnis-internasional.html