Saturday, December 28, 2013

Cerpen "Pergantian Usia"

Mungkin bagi sebagian orang, ulang tahun adalah sesuatu yang harus dirayakan besar-besaran. Pesta meriah, kue ulang tahun bertingkat-tingkat, tamu-tamu penting yang berdatangan, hingar-bingar musik yang berdentum dari speaker di tiap sudut pesta, serta kado-kado fantastis yang melimpah ruah.

Namun bagiku, ulang tahun adalah momen dimana kita harus menepi dari keramaian dan mulai merenung. Pertambahan usia menandakan bahwa umur kita di dunia ini semakin lama semakin berkurang, karena bagaimanapun juga tidak ada yang abadi di alam fana ini. Karena itu alangkah baiknya kita bersyukur pada Tuhan atas nikmat berupa kesempatan untuk hidup yang telah Ia berikan pada kita sampai detik ini, jangan lupa juga untuk mengintrospeksi diri atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat selama setahun belakangan ini.

Dibandingkan untuk menggelar pesta mewah, aku lebih suka menggunakan uang yang ku punya untuk disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Bukannya aku pelit, namun bukankah berbagi kepada orang yang lebih berhak itu sangat bermakna?

Mungkin pola pikirku ini dipengaruhi oleh lingkungan keluargaku yang tidak secara spesial merayakan hari lahir tiap anggota keluarganya, bahkan mereka hanya secara tersirat memberikan ucapan selamat ulang tahun. Namun dari kesederhanaan itulah aku belajar untuk tidak berlebihan dalam merayakan pergantian usia.

Thursday, December 26, 2013

Manajemen Produksi

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang berperan dalam mengatur dan mengkoordinasikan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Manajemen produksi dapat pula diartikan sebagai proses manajemen yang diterapkan pada kegiatan atau bidang produksi dalam suatu perusahaan, cabang manajemen ini berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya.


Ruang Lingkup Manajemen Produksi

1. Perencanaan Sistem Produksi (Perencanaan produksi, perencanaan lokasi produksi, perencanaan letak fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi)
2. Sistem Pengendalian Produksi (Pengendalian proses produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, pengendalian kualitas pemeliharaan)
3. Sistem Informasi Produksi (Struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan, produksi untuk persediaan)

Ada juga yang merumuskan ruang lingkup proses produksi menjadi perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta pengoperasiaannya, yang meliputi:

1. Seleksi dan desain hasil produksi (produk)
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. Perancangan tata letak (Layout) dan arus kerja atau proses
5. Perancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


Tugas Manajemen Produksi

1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.


Aspek-Aspek Manajemen Produksi

1. Perencanaan produksi -> Bertujuan untuk melakukan persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:

a) Jenis barang yang diproduksi
b) Kualitas barang
c) Jumlah barang
d) Bahan baku
e) Pengendalian produksi

2. Pengendalian produksi -> Bertujuan agar hasil yang maksimal dapat tercapai dengan biaya seoptimal mungkin, adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:

a) Menyusun perencanaan
b) Membuat penjadwalan kerja
c) Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan

3. Pengawasan produksi -> Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana, kegiatanya meliputi:

a) Menetapkan kualitas
b) Menetapkan standar barang
c) Pelaksanaan produksi yang tepat waktu


Faktor yang Menyebabkan Manajemen Produksi Berkembang Pesat

1. Adanya pembagian kerja (division of labor) dan spesialisasi
2. Revolusi Industri
3. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan


Pengertian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang dibutuhkan (tenaga kerja, bahan baku, dana, dll).

Dalam proses produksi terdapat unsur input, proses, dan output. Input adalah bahan baku atau bahan mentah, energi yang digunakan, dan informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Proses adalah kegiatan mengolah bahan baku, energi, dan informasi tersebut menjadi barang jadi atau siap pakai. Sementara output adalah barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki dan siap untuk dipasarkan.


Tanggung Jawab Keputusan Utama Bidang Produksi:

1. Proses -> Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa
2. Kapasitas -> Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat
3. Persediaan -> Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan
4. Tenaga Kerja -> Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervisi
5. Mutu / Kualitas -> Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan


Jenis-Jenis Proses Produksi

1. Berdasarkan Wujud:

a) Proses produksi kimiawi -> Menitikberatkan kepada adanya proses analisis atau sintesis serta senyawa kimia (perusahaan obat-obatan/farmasi, perusahaan pertambangan minyak)
b) Proses produksi perubahan bentuk -> Menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga manfaat atau nilai dari barang tersebut bertambah (perusahaan mebel, perusahaan garmen)
c) Proses produksi assembling -> Pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk dari perusahaan lain (perusahaan peralatan elektronika, perusahaan perakitan mobil)
d) Proses produksi transportasi -> Menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia (perusahaan kereta api, perusahaan angkutan umum)
e) Proses produksi penciptaan jasa administrasi -> Memberikan jasa administrasi berupa metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data, serta informasi kepada perusahaan atau lembaga yang membutuhkannya (Lembaga/biro konsultan manajemen dan akuntansi, konsultan hukum)

2. Berdasarkan Arus:

a) Proses produksi terus-menerus (continuous processes) -> Proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaannya, dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal) dan terjadi pada industri yang hanya memiliki satu shift produksi (perusahaan tekstil, mobil, semen)
b) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) -> Proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengubah dan mengatur kembali alat-alat serta penyesuaian terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang dihasilkan, terjadi pada perusahaan yang membuat barang tergantung dari pesanan konsumen (meubel, pengecoran logam, pakaian)
c) Proses produksi campuran -> Gabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus, penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Berdasarkan Keutamaan:

a) Proses produksi utama -> Proses produksi terus-menerus, proses produksi terputus-putus, proses produksi proyek khusus, proses produksi industri berat
b) Proses produksi bukan utama -> Penelitian, model, prototipe, percobaan, demonstrasi

4. Berdasarkan Penyelesaian:

a) Tipe A -> Tiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dapat diperiksa secara mudah, sehingga pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses dan sesuai dengan kehendak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
b) Tipe B -> Dalam penyelesaian proses produksi terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c) Tipe C -> Pelaksanaan proses produksi dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk, umumnya tipe ini digunakan oleh perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling)
d) Tipe D -> Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi, umumnya diterapkan dalam perusahaan yang menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis.
e) Tipe E -> Merupakan proses produksi dari perusahaan dagang dan jasa.

5. Berdasarkan Teknik atau Sifat:

a) Ekstraktif -> Mengambil langsung dari alam (pertambangan, perikanan, perkebunan)
b) Analitis -> Menguraikan atau memisahkan bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai aslinya (seperti Pertamina yang mengubah minyak mentah menjadi minyak siap pakai)
c) Fabrikasi -> Sama dengan analitis, tetapi menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya tidak harus sama dengan aslinya (pakaian, furniture, sepatu)
d) Sintetis -> Pengkombinasian beberapa bahan dalam suatu bentuk produk (perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas)
e) Assembling -> Perangkaian beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya (perusahaan karoseri, mobil, IPTN)


Fungsi Produksi dan Operasi

1. Proses Pengolahan -> Metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan input
2. Jasa Penunjang -> Sarana berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
3. Perencanaan -> Penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. Pengendalian -> Fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan input dapat dilaksanakan


Pengertian Sistem Produksi dan Operasi

Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam penggabungan masukan (input) dan pengeluaran (output)



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
http://annisampuuy.blogspot.com/2012/10/manajemen-produksi.html
http://mitanggraini.blogspot.com/2012/11/manajemen-produksi.html
http://odickita-dn.blogspot.com/2011/01/proses-produksi.html
http://safiram.wordpress.com/2012/11/28/manajemen-produksi/
http://talentiakristi.wordpress.com/2012/11/09/bab-vi-manajemen-produksi/
http://lukmantriariansyah.wordpress.com/2012/01/24/manajemen-produksi/
http://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-7-manajemen-produksi/
http://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/

Wednesday, December 25, 2013

Manajemen dan Organisasi

Pengertian Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai tempat atau wadah dimana dua orang atau lebih berkumpul dan bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, serta terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai minimal satu tujuan tertentu yang sama. Organisasi didirikan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendirian.


Bentuk Organisasi

Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, yakni organisasi berorientasi laba (perusahaan penyedia barang atau jasa) dan organisasi tidak berorientasi laba / nirlaba (yayasan, museum, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial, dll).


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

1. Mary Parker Follet: Manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

2. James A. F. Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Luther Gullick: Manajemen adalah suatu ilmu (science).

4. James H. Donnelly Jr., James L. Gibson, dan Jhon M. Ivancevich: Manajemen adalah proses dari individu atau kelompok dalam mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.

5. Karthryn M. Bartol dan David C. Marten: Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).

6. Murti Sumarni-John Soeprihanto: Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain. Pemanfaatan sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.


Alasan Dibutuhkannya Manajemen dalam Organisasi

1. Mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menyeimbangkan tujuan dan kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders), seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok, dll.
3. Mencapai efisiensi dan efektivitas yang merupakan ukuran prestasi organisasi.


Fungsi Manajemen

1. Planning (Perencanaan): Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya (penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, mengembangkan sub-rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan, dll)

2. Organizing (Pengorganisasian): Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya, serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat (meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa)

3. Leading (Memimpin): Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

4. Controlling (Pengendalian): Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat, serta mengambil tindakan koreksi yang dibutuhkan.


Pengertian Manajer

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja individu-individu yang ada di dalam organisasi. Manajer bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin, dan pengendali pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi. Manajer yang efektif adalah manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.


Pembagian Manajer Berdasarkan Tingkatan Manajemen Organisasi

1. Top Manager: Chief Executive Officer (CEO), Direktur Utama, Presiden Direktur, Vice-President, President
2. Middle Manager: Manajer Divisi, Manajer Cabang, Manajer Pabrik, Dekan
3. First-Line Manager: Supervisor, Pemimpin Kelompok


Pembagian Manajer Berdasarkan Lingkup Kegiatan Organisasi yang Berada di Bawah Tanggung Jawabnya

1. Manajer Fungsional: Bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu seperti keuangan, pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.

2. Manajer Umum: Membawahi semua kegiatan suatu unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah atau bagian operasional terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan sendiri.


Peranan Manajer dalam Organisasi (Managerial Roles)

1. Peran Interpersonal (Interpersonal Roles): Peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak di luar maupun di dalam perusahaan dengan maksud untuk mencapai tujuan. Peran interpersonal terdiri dari:

a) Figur Bapak (Figurehead): Simbol pemimpin perusahaan dan sumber inspirasi bagi pegawai; diperlukan untuk menjalankan kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial/formal.

b) Pimpinan (Leader): Bertanggung jawab memotivasi, melatih, dan mengatur kinerja pegawai

c) Penghubung (Liaison): Berkomunikasi dengan anggota di dalam dan di luar organisasi

2. Peran Informasional (Informational Roles): Peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan, dan penganalisaan informasi. Peran ini terdiri dari:

a) Memantau (Monitor): Aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi

b) Penyebar (Disseminator): Menyaring dan mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahan agar mereka mampu mengerjakan tugas dengan baik

c) Juru Bicara (Spokesman): Wakil organisasi dalam menyampaikan informasi kepada pihak luar

3. Peran Pengambil Keputusan (Decisional Roles): Peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada, terdiri dari:

a. Kewirausahaan (Entrepreneurship): Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam organisasi serta mengarahkan perubahan dari pengembangan menjadi implementasi

b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler): Menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul

c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator): Mengalokasikan atau menempatkan tempat terbaik dari sumber daya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien

d) Perunding (Negotiator): Mewakili perusahaan dalam melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari yang terbaik bagi kepentingan organisasi


Efisiensi dan Efektivitas

Menurut Peter Drucker, efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right), sementara efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing)

Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan.

Yang dimaksud dengan efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.



Sumber:
http://bangbiw.com/pengertian-tentang-organisasi-manajemen-dan-tata-kerja/
http://siswanto.blog.mb.ipb.ac.id/management/organisasi-manajemen/
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
desie_ris.staff.gunadarma.ac.id