Saturday, December 28, 2013

Cerpen "Pergantian Usia"

Mungkin bagi sebagian orang, ulang tahun adalah sesuatu yang harus dirayakan besar-besaran. Pesta meriah, kue ulang tahun bertingkat-tingkat, tamu-tamu penting yang berdatangan, hingar-bingar musik yang berdentum dari speaker di tiap sudut pesta, serta kado-kado fantastis yang melimpah ruah.

Namun bagiku, ulang tahun adalah momen dimana kita harus menepi dari keramaian dan mulai merenung. Pertambahan usia menandakan bahwa umur kita di dunia ini semakin lama semakin berkurang, karena bagaimanapun juga tidak ada yang abadi di alam fana ini. Karena itu alangkah baiknya kita bersyukur pada Tuhan atas nikmat berupa kesempatan untuk hidup yang telah Ia berikan pada kita sampai detik ini, jangan lupa juga untuk mengintrospeksi diri atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat selama setahun belakangan ini.

Dibandingkan untuk menggelar pesta mewah, aku lebih suka menggunakan uang yang ku punya untuk disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan. Bukannya aku pelit, namun bukankah berbagi kepada orang yang lebih berhak itu sangat bermakna?

Mungkin pola pikirku ini dipengaruhi oleh lingkungan keluargaku yang tidak secara spesial merayakan hari lahir tiap anggota keluarganya, bahkan mereka hanya secara tersirat memberikan ucapan selamat ulang tahun. Namun dari kesederhanaan itulah aku belajar untuk tidak berlebihan dalam merayakan pergantian usia.

Thursday, December 26, 2013

Manajemen Produksi

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang berperan dalam mengatur dan mengkoordinasikan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Manajemen produksi dapat pula diartikan sebagai proses manajemen yang diterapkan pada kegiatan atau bidang produksi dalam suatu perusahaan, cabang manajemen ini berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya.


Ruang Lingkup Manajemen Produksi

1. Perencanaan Sistem Produksi (Perencanaan produksi, perencanaan lokasi produksi, perencanaan letak fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi)
2. Sistem Pengendalian Produksi (Pengendalian proses produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, pengendalian kualitas pemeliharaan)
3. Sistem Informasi Produksi (Struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan, produksi untuk persediaan)

Ada juga yang merumuskan ruang lingkup proses produksi menjadi perancangan atau penyiapan manajemen produksi
serta pengoperasiaannya, yang meliputi:

1. Seleksi dan desain hasil produksi (produk)
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. Perancangan tata letak (Layout) dan arus kerja atau proses
5. Perancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


Tugas Manajemen Produksi

1. Merancang system produksi
2. Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.


Aspek-Aspek Manajemen Produksi

1. Perencanaan produksi -> Bertujuan untuk melakukan persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:

a) Jenis barang yang diproduksi
b) Kualitas barang
c) Jumlah barang
d) Bahan baku
e) Pengendalian produksi

2. Pengendalian produksi -> Bertujuan agar hasil yang maksimal dapat tercapai dengan biaya seoptimal mungkin, adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:

a) Menyusun perencanaan
b) Membuat penjadwalan kerja
c) Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan

3. Pengawasan produksi -> Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana, kegiatanya meliputi:

a) Menetapkan kualitas
b) Menetapkan standar barang
c) Pelaksanaan produksi yang tepat waktu


Faktor yang Menyebabkan Manajemen Produksi Berkembang Pesat

1. Adanya pembagian kerja (division of labor) dan spesialisasi
2. Revolusi Industri
3. Perkembangan alat dan teknologi yang mencakup penggunaan komputer
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan


Pengertian Proses Produksi

Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang dibutuhkan (tenaga kerja, bahan baku, dana, dll).

Dalam proses produksi terdapat unsur input, proses, dan output. Input adalah bahan baku atau bahan mentah, energi yang digunakan, dan informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang. Proses adalah kegiatan mengolah bahan baku, energi, dan informasi tersebut menjadi barang jadi atau siap pakai. Sementara output adalah barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki dan siap untuk dipasarkan.


Tanggung Jawab Keputusan Utama Bidang Produksi:

1. Proses -> Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa
2. Kapasitas -> Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat
3. Persediaan -> Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan, dan kapan pemesanan dilakukan
4. Tenaga Kerja -> Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervisi
5. Mutu / Kualitas -> Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan


Jenis-Jenis Proses Produksi

1. Berdasarkan Wujud:

a) Proses produksi kimiawi -> Menitikberatkan kepada adanya proses analisis atau sintesis serta senyawa kimia (perusahaan obat-obatan/farmasi, perusahaan pertambangan minyak)
b) Proses produksi perubahan bentuk -> Menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga manfaat atau nilai dari barang tersebut bertambah (perusahaan mebel, perusahaan garmen)
c) Proses produksi assembling -> Pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan proses penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk dari perusahaan lain (perusahaan peralatan elektronika, perusahaan perakitan mobil)
d) Proses produksi transportasi -> Menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia (perusahaan kereta api, perusahaan angkutan umum)
e) Proses produksi penciptaan jasa administrasi -> Memberikan jasa administrasi berupa metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data, serta informasi kepada perusahaan atau lembaga yang membutuhkannya (Lembaga/biro konsultan manajemen dan akuntansi, konsultan hukum)

2. Berdasarkan Arus:

a) Proses produksi terus-menerus (continuous processes) -> Proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaannya, dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal) dan terjadi pada industri yang hanya memiliki satu shift produksi (perusahaan tekstil, mobil, semen)
b) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) -> Proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengubah dan mengatur kembali alat-alat serta penyesuaian terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang dihasilkan, terjadi pada perusahaan yang membuat barang tergantung dari pesanan konsumen (meubel, pengecoran logam, pakaian)
c) Proses produksi campuran -> Gabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus, penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Berdasarkan Keutamaan:

a) Proses produksi utama -> Proses produksi terus-menerus, proses produksi terputus-putus, proses produksi proyek khusus, proses produksi industri berat
b) Proses produksi bukan utama -> Penelitian, model, prototipe, percobaan, demonstrasi

4. Berdasarkan Penyelesaian:

a) Tipe A -> Tiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dapat diperiksa secara mudah, sehingga pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses dan sesuai dengan kehendak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
b) Tipe B -> Dalam penyelesaian proses produksi terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c) Tipe C -> Pelaksanaan proses produksi dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk, umumnya tipe ini digunakan oleh perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling)
d) Tipe D -> Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi, umumnya diterapkan dalam perusahaan yang menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis.
e) Tipe E -> Merupakan proses produksi dari perusahaan dagang dan jasa.

5. Berdasarkan Teknik atau Sifat:

a) Ekstraktif -> Mengambil langsung dari alam (pertambangan, perikanan, perkebunan)
b) Analitis -> Menguraikan atau memisahkan bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai aslinya (seperti Pertamina yang mengubah minyak mentah menjadi minyak siap pakai)
c) Fabrikasi -> Sama dengan analitis, tetapi menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya tidak harus sama dengan aslinya (pakaian, furniture, sepatu)
d) Sintetis -> Pengkombinasian beberapa bahan dalam suatu bentuk produk (perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas)
e) Assembling -> Perangkaian beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya (perusahaan karoseri, mobil, IPTN)


Fungsi Produksi dan Operasi

1. Proses Pengolahan -> Metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan input
2. Jasa Penunjang -> Sarana berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
3. Perencanaan -> Penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. Pengendalian -> Fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan input dapat dilaksanakan


Pengertian Sistem Produksi dan Operasi

Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam penggabungan masukan (input) dan pengeluaran (output)



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
http://annisampuuy.blogspot.com/2012/10/manajemen-produksi.html
http://mitanggraini.blogspot.com/2012/11/manajemen-produksi.html
http://odickita-dn.blogspot.com/2011/01/proses-produksi.html
http://safiram.wordpress.com/2012/11/28/manajemen-produksi/
http://talentiakristi.wordpress.com/2012/11/09/bab-vi-manajemen-produksi/
http://lukmantriariansyah.wordpress.com/2012/01/24/manajemen-produksi/
http://caturdj.wordpress.com/softskill-bab-7-manajemen-produksi/
http://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/

Wednesday, December 25, 2013

Manajemen dan Organisasi

Pengertian Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai tempat atau wadah dimana dua orang atau lebih berkumpul dan bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, serta terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai minimal satu tujuan tertentu yang sama. Organisasi didirikan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan sendirian.


Bentuk Organisasi

Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, yakni organisasi berorientasi laba (perusahaan penyedia barang atau jasa) dan organisasi tidak berorientasi laba / nirlaba (yayasan, museum, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial, dll).


Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

1. Mary Parker Follet: Manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

2. James A. F. Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Luther Gullick: Manajemen adalah suatu ilmu (science).

4. James H. Donnelly Jr., James L. Gibson, dan Jhon M. Ivancevich: Manajemen adalah proses dari individu atau kelompok dalam mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.

5. Karthryn M. Bartol dan David C. Marten: Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).

6. Murti Sumarni-John Soeprihanto: Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain. Pemanfaatan sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.


Alasan Dibutuhkannya Manajemen dalam Organisasi

1. Mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menyeimbangkan tujuan dan kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders), seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok, dll.
3. Mencapai efisiensi dan efektivitas yang merupakan ukuran prestasi organisasi.


Fungsi Manajemen

1. Planning (Perencanaan): Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya (penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, mengembangkan sub-rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan, dll)

2. Organizing (Pengorganisasian): Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya, serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat (meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa)

3. Leading (Memimpin): Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

4. Controlling (Pengendalian): Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat, serta mengambil tindakan koreksi yang dibutuhkan.


Pengertian Manajer

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja individu-individu yang ada di dalam organisasi. Manajer bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin, dan pengendali pelaksanaan aktivitas sehari-hari organisasi. Manajer yang efektif adalah manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan terselesaikan dan menjaga tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.


Pembagian Manajer Berdasarkan Tingkatan Manajemen Organisasi

1. Top Manager: Chief Executive Officer (CEO), Direktur Utama, Presiden Direktur, Vice-President, President
2. Middle Manager: Manajer Divisi, Manajer Cabang, Manajer Pabrik, Dekan
3. First-Line Manager: Supervisor, Pemimpin Kelompok


Pembagian Manajer Berdasarkan Lingkup Kegiatan Organisasi yang Berada di Bawah Tanggung Jawabnya

1. Manajer Fungsional: Bertanggung jawab atas satu bidang kegiatan tertentu seperti keuangan, pemasaran, produksi, personalia, akuntansi atau penjualan.

2. Manajer Umum: Membawahi semua kegiatan suatu unit seperti sebuah cabang, perusahaan terpisah atau bagian operasional terpisah yang memiliki bagian produksi, pemasaran,dan keuangan sendiri.


Peranan Manajer dalam Organisasi (Managerial Roles)

1. Peran Interpersonal (Interpersonal Roles): Peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak di luar maupun di dalam perusahaan dengan maksud untuk mencapai tujuan. Peran interpersonal terdiri dari:

a) Figur Bapak (Figurehead): Simbol pemimpin perusahaan dan sumber inspirasi bagi pegawai; diperlukan untuk menjalankan kewajiban rutin yang bersifat legal dan sosial/formal.

b) Pimpinan (Leader): Bertanggung jawab memotivasi, melatih, dan mengatur kinerja pegawai

c) Penghubung (Liaison): Berkomunikasi dengan anggota di dalam dan di luar organisasi

2. Peran Informasional (Informational Roles): Peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan, dan penganalisaan informasi. Peran ini terdiri dari:

a) Memantau (Monitor): Aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi

b) Penyebar (Disseminator): Menyaring dan mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahan agar mereka mampu mengerjakan tugas dengan baik

c) Juru Bicara (Spokesman): Wakil organisasi dalam menyampaikan informasi kepada pihak luar

3. Peran Pengambil Keputusan (Decisional Roles): Peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada, terdiri dari:

a. Kewirausahaan (Entrepreneurship): Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam organisasi serta mengarahkan perubahan dari pengembangan menjadi implementasi

b. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler): Menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul

c. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator): Mengalokasikan atau menempatkan tempat terbaik dari sumber daya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien

d) Perunding (Negotiator): Mewakili perusahaan dalam melakukan negosiasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari yang terbaik bagi kepentingan organisasi


Efisiensi dan Efektivitas

Menurut Peter Drucker, efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing thing right), sementara efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar (doing the right thing)

Efisiensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Sedangkan efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan.

Yang dimaksud dengan efisiensi adalah menyelesaikan pekerjaan dengan usaha, biaya, atau pemborosan yang minimum. Jadi efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Sedangkan Efektivitas adalah penyelesaian tugas-tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi atau bisa juga dikatakan efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat/melakukan pekerjaan yang benar.



Sumber:
http://bangbiw.com/pengertian-tentang-organisasi-manajemen-dan-tata-kerja/
http://siswanto.blog.mb.ipb.ac.id/management/organisasi-manajemen/
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
desie_ris.staff.gunadarma.ac.id

Friday, November 29, 2013

Sleuth: Shades of Mystery

Kali ini saya akan merekomendasikan sebuah game online gratis yang sudah saya mainkan sejak kelas 2 SMA, yaitu Sleuth.



Game yang berjudul "Sleuth: Shades of Mystery" ini adalah sebuah game online tidak berbayar dengan model RPG (role playing game) dan bertemakan detektif. Inti dari permainan ini adalah menyelidiki berbagai kasus pembunuhan dan berusaha menebak siapa pelakunya dengan menginterogasi tersangka, mencari petunjuk di TKP dan mencocokkannya dengan barang-barang di rumah tersangka, serta mewawancarai saksi mata.

Untuk memainkan game ini, pertama-tama Anda diharuskan membuat sebuah akun secara mudah dan gratis. Setelah itu Anda bisa mengatur karakteristik dari detektif ciptaan Anda (warna kulit, gaya rambut, bentuk mata, hidung, dsb) dan menentukan asal muasal sang detektif sebelum menerima pekerjaan untuk memecahkan misteri pembunuhan (pencuri, detektif, wartawan, ahli forensik, dll).

Semua kasus yang ada di dalamnya cenderung unik dengan korban, pelaku, dan petunjuk yang berbeda-beda. Jika Anda benar dalam menebak pelakunya, maka Anda akan mendapat hadiah berupa uang dan poin. Namun jika dugaan Anda salah, maka karir detektif Anda bisa terancam.

Tertarik untuk memainkan game ini? Silahkan klik http://shades.playsleuth.com/

Selamat mencoba! :)

Thursday, November 28, 2013

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

Proses produksi seringkali menyebabkan pertentangan kepentingan antara perusahaan dengan masyarakat. Benturan ini sering terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi atau menggunakan lahan milik masyarakat tanpa izin.


Etika Bisnis

Etika bisnis ialah penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis secara langsung yang timbul dari pihak internal, biasanya dari kebijakan–kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:

1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menemui hambatan berupa adanya biaya tambahan yang terkadang cukup besar bagi perusahaan.

2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, serta karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.


Bentuk-Bentuk Hubungan Bisnis:

1. Hubungan dengan Konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan atau konsumen merupakan hubungan paling mendasar dalam suatu bisnis, biasanya mengenai kualitas produk, kemasan, cara memasarkan produk, dan layanan purna jual.

2. Hubungan dengan Pegawai
Biasa juga disebut hubungan antara employer (perusahaan) dengan employee (karyawan). Di dalamnya termasuk penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, dan pemberhentian (PHK). Seluruh bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara jujur dan objektif.

3. Hubungan antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi antar perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.

4. Hubungan dengan Investor
Bentuk hubungan ini berupa pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor agar bisa menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

5. Hubungan dengan Lembaga Keuangan
Hubungan ini pada umumnya bersifat finansial, lembaga keuangan yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah lembaga perpajakan karena berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.


Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis di Indonesia:

1. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Yakni sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pengusaha, pekerja, buruh, dan pemerintah) yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
Bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan antara pengusaha dengan karyawannya, dimana kewajiban dan hak masing-masing pihak diatur di dalamnya. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kajian mengenai dampak besar suatu kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, AMDAL dibutuhkan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL dibuat saat merencanakan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Contohnya penanganan limbah industri sebagai bentuk partisipasi terhadap pelestarian lingkungan.



4. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi untuk menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, maupun pakaian khusus lainnya.

5. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil milik masyarakat, perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.

6. Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.





Sumber:
https://sites.google.com/site/tanggungjawabsosialsuatubisnis/
http://my154n.wordpress.com/2009/12/30/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

Tuesday, November 26, 2013

Bisnis Internasional

Pengertian Bisnis Internasional

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama dengan melewati batas negara. Bisnis dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Di banyak negara, bisnis internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan pendapatan negara. Selain bermanfaat dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik, bisnis internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

Perdagangan internasional (international trade) berbeda dengan bisnis internasional (international business), perbedaannya yakni:
1. Perdagangan internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional, yaitu ekspor dan impor.
2. Bisnis internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat melakukan transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing, maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

Faktor Pendorong Bisnis Internasional:

1. Potensi Alam
2. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
3. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
4. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
5. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga membutuhkan pasar baru untuk menjual produk tersebut
6. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi
7. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
8. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
9. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri

Faktor Penghambat Bisnis Internasional:
1. Tarif bea masuk dan pembatasan perdagangan
2. Perbedaan bahasa, sosial, dan budaya
3. Kondisi politik dan hukum perundang-undangan
4. Hambatan operasional atau transportasi dan pengangkutan

Manfaat Bisnis Internasional Menurut Sadono Sukirno:

1. Menjalin Persahabatan Antar Negara
2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
3. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
5. Transfer teknologi modern

Tahap-Tahap Dalam Melakukan Bisnis International:

1. Ekspor Insidentil (Incident at Export)

Tahap ini pada umumnya terjadi ketika orang asing yang datang ke negara kita membeli barang-barang dari perusahaan negara kita, kemudian perusahaan mengirimkannya ke negara orang asing tersebut.

2. Ekspor Aktif (Active Export)

Setelah ekspor insidentil terjadi, terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan berkelanjutan. Bahkan transaksi tersebut semakin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi itu ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah ataupun jenis komoditi bisnis internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap "ekspor aktif", sedangkan tahap ekspor insidentil disebut tahap pembelian (purchasing).

3. Penjualan Lisensi (Licensing)

Dalam tahap ini negara pendatang hanya menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya, termasuk bahan baku serta peralatannya. Perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atau biaya atas lisensi itu kepada si perusahaan asing untuk keperluan penggunaan lisensi tadi.

4. Waralaba (Franchising)

Pada tahap ini perusahaan asing tidak hanya menjual lisensi atau merek dagangnya saja, tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksi, pengendalian mutu, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadi, serta bentuk pelayanannya. Perusahaan yang menerima disebut sebagai "franchisee", sedangkan perusahaan pemberi disebut "franchisor". Bentuk ini pada umumnya efektif digunakan bagi jenis usaha tertentu, seperti makanan, restoran, supermarket, fitness centre, dan sebagainya.

5. Pemasaran di Luar Negeri
Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang harus aktif dan mandiri dalam melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing. Pengusaha pendatang yang merupakan orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku atau segmentasi di negeri penerima sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif


5. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Tahap terakhir ini iadalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional dan sering disebut sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang menimbulkan Multi National Corporation atau Perusahaan Multi Nasional (MNC). Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negara asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi dan menjual hasil produksinya di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang, karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut.

Perusahaan Multinasional / Multi National Corporation (MNC)
Perusahaan multinasional adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional dan melakukan operasinya di beberapa negara.



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
http://andriawanazhar.blogspot.com/2012/01/bisnis-internasional.html

Wednesday, October 30, 2013

Cerpen "Pilihan"

“Apa kau tidak ragu dengan pilihanmu sekarang?”

Aku berhenti meneguk iced chocolate yang ku pesan setelah mendengar sebuah pertanyaan yang terlontar dari mulut seorang temanku. Saat itu kami berdua sedang duduk sambil menikmati donat dan minuman di sebuah toko donat. Rencananya besok dia akan berangkat ke luar kota untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi negeri, karena itu dia sengaja mentraktirku dan kami pun berbincang-bincang. Yah, hitung-hitung salam perpisahan.

“Maksudmu?” Aku malah balik bertanya, walaupun sebenarnya aku tahu apa yang ingin dia tanyakan.

Dini, temanku itu, menyeruput iced avocado yang dia beli dan berkata, “Padahal dengan kepintaran yang kau miliki, seharusnya kau bisa diterima di PTN melalui jalur SBMPTN tertulis. Tapi kau malah memutuskan untuk tidak mendaftar dan langsung menerima beasiswa dari perguruan tinggi swasta itu, apa tidak apa-apa?”

Bukannya menjawab, aku malah tertawa kecil dan berpaling menatap laptopku (kami berdua membawa laptop masing-masing untuk mentransfer beberapa data dan… menikmati fasilitas wifi gratis dari toko yang kami singgahi itu).

"Kenapa kau malah tertawa?" Alis Dini terangkat.

"Tidak apa-apa," jawabku, mataku masih terpancang ke layar monitor. "Padahal aku yang akan menjalani hidupku sebagai mahasiswi di sana, tapi kenapa kau dan teman-teman yang lain malah meributkan keputusanku ini?"

"Entahlah, kami hanya menyayangkan pilihanmu itu. Maksudku, kami yang tidak sepintar kau saja bisa masuk ke PTN. Tapi kenapa kau menyerah begitu saja dan tidak berusaha lebih keras?"

"Dini." Aku memanggil nama temanku itu. "Aku bukannya menyerah dan tidak berusaha, tapi aku percaya kalau ini adalah salah satu jalan yang diberikan Tuhan untukku. Tidak semua yang kita inginkan adalah sesuatu yang benar-benar kita butuhkan bukan? Dan aku percaya kalau Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik bagi hamba-Nya."

Dini mengaduk minumannya dengan canggung. "Iya, aku tahu itu..."

"Seseorang pernah berkata padaku, 'In order to achieve something, you must sacrifice something.' Kalau kau menginginkan sesuatu, kau harus mengorbankan sesuatu. Untuk apa aku menyia-nyiakan sesuatu yang sudah jelas terbentang di depan mata hanya untuk sesuatu yang belum tentu bisa kita dapatkan? Kau tahu sendiri kalau perjuangan untuk masuk ke PTN sangatlah sulit, lagipula beasiswa ini bisa meringankan beban orangtuaku dalam hal keuangan."

Akhirnya aku mengalihkan pandanganku dari laptop ke arah Dini, ku sunggingkan seutas senyum simpul padanya. "Tenanglah, aku akan belajar sungguh-sungguh dan meraih IPK yang tinggi. Akan ku buktikan padamu, pada orangtuaku, dan pada semua orang kalau aku tetap bisa bersinar di universitasku yang sekarang. Aku akan tunjukkan bahwa perguruan tinggi swasta tidak kalah baik jika dibandingkan dengan PTN."





*) Based from the true story

Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Para Ahli

1. Melayu SP. Hasibuan: MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

2. Henry Simamora: MSDM ialah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

3. Achmad S. Rucky: Penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akuisisi, pendayagunaan, pengembangan, dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Mutiara S. Panggabean: Proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

5. A.F. Stoner: Suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.


Pengertian MSDM

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal untuk menunjang aktivitas perusahaan sehingga tercapai tujuan yang telah ditentukan. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

Bagian atau unit yang biasanya mengurus SDM suatu perusahaan adalah departemen sumber daya manusia atau Human Resource Department (HRD).


Fungsi MSDM

1. Perencanaan Tenaga Kerja: Usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Recruitment: Proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang kosong.
3. Seleksi Tenaga Kerja: Proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada.
4. Pelatihan: Menurut pasal 1 ayat 9 UU No.13 Tahun 2003, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
5. Pengembangan: Penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan.
6. Evaluasi Kinerja: Penilaian atas perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring), dan pengendalian perusahaan.
7. Kompensasi: Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai balas jasa yang diberikannya kepada perusahaan, prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
8. Pengintegrasian: Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan: Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
10. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK): Pengakhiran hubungan kerja antara seorang karyawan dengan organisasi perusahaan karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan perusahaannya.


Tujuan MSDM

1. Tujuan Sosial: Agar organisasi atau perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.
2. Tujuan Organisasional: Sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional: Tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4. Tujuan Individual: Tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.


Model MSDM

1. Model Klerikal
2. Model Hukum
3. Model Finansial
4. Model Manajerial
5. Model Humanistik
6. Model Ilmu Perilaku


Pendekatan Dalam Menangani Masalah SDM

1. Pendekatan Mekanis
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Dengan hal ini maka di usahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, namun bisa di manfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan perusahaan.

2. Pendekatan Paternalisme
Pendekatan ini menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, perusahaan melakukan berbagai upaya agar para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain.

3. Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan yang selalu memperhitungkan faktor-faktor lingkungan dalam pemecahan masalahnya. Setiap ada permasalahan, maka diusahakan diselesaikan dengan sebaik mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun perusahaan.





Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
http://nabillanm.blogspot.com/2013/04/manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajemen-sumber-daya.html
http://richie-rap.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-manajemen-sumber-daya.html

Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen

1. Menurut Liefman : Manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Menurut Suad Husnan : manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Jadi manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).


Aktivitas Manajemen Keuangan

1. Aktivitas penggunaan dana: Aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana: Aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari internal maupun eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva: Dana harus dikelola seefisien mungkin setelah diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva.


Fungsi Manajemen Keuangan

1. Melakukan pengawasan atas biaya.
2. Menetapkan kebijaksanaan harga.
3. Meramalkan laba yang akan datang.
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.


Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Selain itu manajemen keuangan juga bertujuan untuk membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.


Langkah-langkah Manajemen Keuangan:

1. Perencanaan: Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran: Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat rincian pemasukan dan pengeluaran.
3. Pengelolaan: Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian: Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan: Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian: Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan: Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan: Penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.


Manajer Keuangan

Manajer keuangan ialah seseorang yang berhak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan, dia bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan serta berkepentingan dalam penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut.

Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola keuangan dari segala unsur dan segi, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.


Keputusan Manajer Keuangan

1. Keputusan pembelanjaan (financing).
2. Keputusan Pembiayaan (investasi).
3. Kebijakan deviden (deviden policy).


Tanggung Jawab Manajer Keuangan

1. Meramalkan dan merencanakan keuangan.
2. Mengambil keputusan dalam investasi dan pembiayaan.
3. Mengkoordinir dan mengendalikan.
4. Berinteraksi dengan pasar modal.


Tugas Manajer Keuangan
1. Memperoleh dana.
2. Menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin.
3. Menganalisis laporan keuangan.
4. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.


Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya

Analisis sumber dana bermanfaat untuk mengetahui asal perolehan dana dan bagaimana dana tersebut digunakan, alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.

Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu, laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis:
1. Rasio Likuiditas: Berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage: Digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas: Digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas: Digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan: Digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian: Merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.


Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana?

Suatu perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan perusahaan agar tetap beroperasi, kegagalan dalam penghimpunan dana dapat menyebabkan kebangkrutan dalam usaha. Selain itu dana juga diperlukan untuk investasi kepada perusahaan lain agar perusahaannya tetap berkembang serta untuk membayar deviden kepada pemegang saham.


Untuk Apa Pembiayaan Perusahaan?

Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.


Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Adalah penggunaan dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka panjang). Capital budgeting atau penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci dan hati-hati karena pengembaliaan dana lebih dari satu tahun.

Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :

1. Expansion (perluasan)
2. Replacement (penggantian)
3. Renewal (pembaharuan)

Istilah-istilah dalam capital budgeting :

1. Independent Projects: Proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya.
2. Mutually Exclusive Projects: Proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited Funds: Proyek dengan dana yang tidak terbatas.


Arus Kas Masuk

Uang tunai atau cash merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu.
Arus kas bersih (net cash flow) mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar pada periode berjalan.

Secara umum, informasi arus kas membantu untuk menilai kemampuan peusahaan dalam memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi arus kas juga membantu dalam menilai kualitas laba dan ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang arus kas di masa depan.

Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode.

Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam bisnis, yakni:

1. Operating Activities: Aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dan dengan pos-pos operasi neraca
2. Investing Activities: Cara untuk memperoleh dan menghentikan aktivitas nonkas. Aktivitas ini meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Aktivitas ini juga meliputi pembelian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman
3. Financing Activities: Cara untuk mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis. Aktivitas ini meliputi perolehan pinjaman dari kreditor, pembayaran pokok pinjaman, kontribusi dan penarikan oleh pemilik, serta pengembalian atas investasi (dividen).


Metode Pelaporan Arus Kas

1. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan (beban) non-kas dengan aktual untuk menghasilkan arus kas dari operasi.
Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas operasi, rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan untuk memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian disesuaikan untuk jarak antara laba bersih dengan arus kas – aktual non-kas.

2. Metode langsung (Direct Method)
Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait, sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar) operasi.

Kedua metode tersebut menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan, yang berbeda hanyalah penyusunan arus kas bersih dari aktivitas operasi.


Jenis Pengeluaran

1. Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term): Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran gaji karyawan, serta biaya operasional lainnya.

2. Pengeluaran Jangka Panjang (Long Term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.


Sumber Dana Jangka Pendek

1. Trade Credit (Utang Dagang): Berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
2. Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan)
3. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan): Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
4. Letter Of Credit: Janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
5. Commercial Paper: Surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
6. Factoring: Menjual piutang perusahaan kepada perusahaan pembeli piutang yang biasanya adalah lembaga keuangan.


Sumber Dana Jangka Panjang

Perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap (gedung, bangunan, tanah, peralatan). Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari:

1. Pembiayaan Melalui Utang:
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan

2. Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing):
a) Saham biasa
b) Laba ditahan





Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://ginaedgina.blogspot.com/2012/12/manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/14203435887/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan
http://aindua.wordpress.com/2010/11/17/manajemen-keuangan-perusahaan/

Monday, October 21, 2013

Puisi Terkikisnya Budaya

Bung Karno pernah berkata,
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya sendiri."
Namun tengoklah, lihatlah apa yang terjadi sekarang
Ucapan dan kenyataan tak berjalan beriringan

Globalisasi telah terjadi
Budaya asli kian terganti
Kemana gotong royong yang dulu pernah kita junjung tinggi?
Individualisme dan materi malah membutakan hati nurani

Renungkanlah tentang masa depan bangsa kita, kawan
Pikirkan tentang generasi muda
Janganlah mempertanyakan tentang apa yang negara berikan pada kita
Tapi pikirkanlah mengenai sumbangsih kita terhadap negara

Sunday, October 13, 2013

Budaya Indonesia Yang Mulai Terkikis

Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki bahasa terbanyak di dunia, hampir setiap suku bangsanya memiliki bahasa daerah masing-masing. Namun zaman sekarang jumlah generasi muda yang dapat menguasai bahasa daerahnya sendiri mulai berkurang, mereka lebih sering menggunakan bahasa Indonesia, bahasa asing, atau bahkan bahasa gaul dalam melakukan percakapan sehari-hari.

Penyebab ketidaktahuan mereka bisa disebabkan oleh rasa enggan atau malu untuk mempelajari bahasa daerah yang datangnya dari diri sendiri, dan bisa juga disebabkan oleh pengaruh lingkungan, baik dari keluarga, teman, atau tetangga. Jika keluarga mereka tidak mengajarkan atau membiasakan mereka berbicara dalam bahasa daerah, tentu saja mereka tidak bisa menguasainya. Kemudian jika mereka tinggal di daerah dengan suku bangsa dan budaya yang berbeda, tentu akan sulit bagi mereka untuk berkomunikasi. Selain itu terkadang ada pula orang yang menganggap bahwa budaya tradisional itu sudah kuno dan ketinggalan zaman, tekanan sosial tersebut bisa saja membuat anak muda menjadi minder untuk mempelajari bahasa daerah.

Solusinya sebaiknya dimulai dari lingkungan keluarga sendiri, mereka sebaiknya mengajarkan bahasa daerah mereka secara turun-temurun kepada anak-cucu mereka. Pupuklah rasa kecintaan teradap budaya tradisional dan tidak perlu malu untuk mempelajarinya.

Seperti yang pernah dikatakan Presiden Soekarno dalam pidatonya, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri." Jika generasi sekarang tidak memelihara budaya tradisional khas Indonesia, bisa saja budaya-budaya kita akan punah dan generasi mendatang tidak mengetahuinya sama sekali.

Alasan Memilih Jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma

Halo, nama saya Resty Ayu Shafrina. Kali ini saya akan menceritakan kenapa saya bisa menjadi salah satu mahasiswi Akuntansi di Universitas Gunadarma. Saat SMA, saya berasal dari jurusan IPS. Saya memang menyukai pelajaran Akuntansi karena pelajaran itu menggunakan perhitungan matematis yang tidak serumit Fisika ataupun Kimia, selain itu ilmu Akuntansi juga bisa langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari dan saat terjun ke dunia kerja nanti.

Waktu itu seluruh murid kelas 12 di sekolah saya mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan Try Out (TO) dari Universitas Gunadarma dalam rangka mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional dan Ujian Sekolah yang sebentar lagi akan tiba, kemudian salah satu guru saya mengatakan kalau kita bisa mendapatkan beasiswa dari Gunadarma jika kita mendapat nilai bagus untuk TO kali ini. Walaupun setengah tidak percaya, saya pun mengerjakan TO seperti biasa dan mengisi data-data yang dibutuhkan untuk beasiswa tersebut. Sejujurnya saya tidak terlalu berharap untuk mendapatkan beasiswa itu karena tujuan utama saya adalah masuk ke PTN.

Saya mendaftar di jurusan Akuntansi di salah satu PTN ternama di Indonesia lewat jalur SNMPTN undangan. Tapi selagi menunggu pengumuman dari jalur itu, tiba-tiba saya mendapat kabar melalui SMS kalau saya menerima beasiswa dari Universitas Gunadarma. Orangtua saya menyuruh saya untuk menerima beasiswa itu dan segera mengurus persyaratannya, hitung-hitung bisa menjadi cadangan PTS jika tidak diterima di PTN nanti.

Ternyata saya tidak lolos dalam seleksi PTN jalur SNMPTN undangan. Tapi saya sama sekali tidak merasa sedih atau berkecil hati, karena saya yakin Tuhan memiliki kehendak lain yang jauh lebih baik daripada yang saya rencanakan. Tuhan selalu tahu apa yang terbaik untuk makhluk-Nya, dan apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita.

Akhirnya saya mantap memilih jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma sebagai tempat saya menuntut ilmu di perguruan tinggi. Teman-teman saya sempat mempertanyakan keputusan saya untuk masuk ke universitas swasta tersebut, tapi saya berprinsip bahwa setiap manusia bisa sukses dimana saja asalkan dia giat berusaha dan berdoa, tidak peduli di perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Lagipula

Itulah alasan saya memilih jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma. Saya harap saya bisa menuntut ilmu dengan giat agar mendapatkan IPK yang tinggi, menjadi akuntan yang handal dan profesional di bidangnya, serta membuat kedua orangtua saya bangga. Sekian dan terima kasih.

Perusahaan Dan Lingkungan Perusahaan

I. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang, kegiatannya adalah mengumpulkan dan mengolah semua faktor produksi serta melakukan produksi dan distribusi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha.

Menurut Molengraaff, perusahaan adalah seluruh perbuatan yang dilakukan terus menerus untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan barang, menyerahkan barang, atau mengadakan perjanjian perdagangan.

Menurut Polak, suatu usaha harus mengadakan pembukuan dan perhitungan mengenai laba-rugi agar dapat digolongkan sebagai perusahaan.

Perusahaan tidak hanya berusaha untuk mencapai keuntungan maksimal, tapi juga bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa, mencukupi kebutuhan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan upaya pengabdian kepada masyarakat. Bahkan ada pula bentuk perusahaan yang tujuannya bukan untuk meraup keuntungan (nirlaba), seperti yayasan.


Kegiatan produksi dan distribusi dalam suatu perusahaan dilakukan dengan cara menggabungkan faktor produksi berikut ini:
• Alam: Tanah, Air, Hutan, Laut, dll
• Tenaga Kerja: Manusia
• Modal: Uang, Bangunan, Mesin, Kendaraan, Peralatan, Perlengkapan, dll
• Skill / Kemampuan


II. Tujuan Pendirian Perusahaan

• Tujuan ekonomis: Berhubungan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, seperti menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, dan kuantitas.
• Tujuan social. Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

Kedua tujuan tersebut harus saling mendukung agar tujuan utama perusahaan tercapai, yakni memberi kepuasan kepada keinginan konsumen atau pelanggan.


III. Ciri-Ciri Perusahaan

• Operatif: Adanya aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa.
• Koordinatif: Diperlukan koordinasi dari semua pihak agar saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan.
• Regular: Untuk mencapai kesinambungan perusahaan, diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar bisa selalu bergerak maju.
• Dinamis: Perusahaan harus mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan.
• Formal: Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian perusahaan.
• Lokasi: Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam kawasan yang geografisnya jelas.
• Pelayanan Bersyarat: Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misinya.


IV. Unsur-Unsur Perusahaan

• Badan usaha: Perusahaan mempunyai bentuk tertentu, baik yang berupa badan hukum maupun yang bukan badan hukum. Misalnya Perusahaan Dagang, Firma, CV, PT, Perum, Persero, dan Koperasi.
• Kegiatan dalam bidang perekonomian: Meliputi bidang perindustrian, perdagangan, jasa, dan pembiayaan.
• Terus-menerus: Kegiatan usaha dilakukan sebagai mata pencarian, tidak insidental dan bukan pekerjaan sambilan.
• Bersifat tetap: Kegiatan usaha yang dilaksanakan tidak berganti atau berubah dalam waktu singkat, tetapi untuk jangka waktu yang lama.
• Terang-terangan: Kegiatan usaha ditujukan kepada umum dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, serta diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang.
• Keuntungan: Tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba.
• Pembukuan: Perusahaan wajib menyelenggarakan pencatatan mengenai kewajiban dan hak yang berkaitan dengan kegiatan usahanya.


V. Fungsi Perusahaan

• Fungsi operasi: Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi dan komunikasi, pelayanan umum, fungsi operasi penunjang.
• Fungsi manajemen: Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarah (leading), dan pengendalian (controlling).

Jika kedua fungsi tadi berjalan dengan baik, perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, dan terintegrasi dalam rangka mencapai tujuannya.


VI. Jenis Perusahaan

1. Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha:
• Perusahaan ekstraktif: Bergerak dalam bidang pengambilan kekayaan alam
• Perusahaan agraris: Bekerja dengan cara mengolah lahan atau ladang
• Perusahaan industri: Menghasilkan barang mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi atau meningkatkan nilai gunanya
• Perusahaan perdagangan: Bergerak dalam bidang perdagangan
• Perusahaan jasa: Bergerak dalam bidang jasa

2. Jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan:
• Perusahaan negara: Didirikan dan dimodali oleh negara
• Perusahaan koperasi: Didirikan dan dimodali oleh anggotanya
• Perusahaan swasta: Didirikan dan dimodali oleh sekelompok orang dari luar perusahaan


VII. Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan adalah seluruh faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi organisasi maupun kegiatan perusahaan serta dapat menimbulkan peluang dan ancaman bagi perusahaan tersebut.

Lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi:

1. Lingkungan Eksternal: Lingkungan di luar perusahaan yang dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan, lingkungan eksternal dapat dibagi lagi menjadi:

a) Lingkungan eksternal makro: Lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha, seperti:
• Keadaan alam: Sumber daya alam (SDA), lingkungan.
• Politik, pertahanan, dan keamanan
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional

b) Lingkungan eksternal mikro: Lingkungan eksternal yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, contohnya:
• Pemasok / supplier: Penunjang kelangsungan operasi perusahaan.
• Perantara: Berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi dari produsen ke konsumen, misalnya distributor atau pengecer
• Teknologi: Berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
• Pasar: Sasaran dari produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Lingkungan Internal: Faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi, misalnya:
• Tenaga kerja.
• Peralatan dan mesin.
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana).
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan.
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
http://syadiashare.com/pengertian-perusahaan.html
http://www.jurnalhukum.com/pengertian-perusahaan-dan-unsur-unsur-perusahaan
http://www.hari.asia/2012/03/pengertian-perusahaan.html
https://sites.google.com/site/lingkunganperusahaan

Saturday, October 12, 2013

Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Badan usaha ialah kesatuan hukum, teknis, serta ekonomis yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Badan usaha sebetulnya berbeda dengan perusahaan, walaupun seringkali disamakan. Badan usaha adalah sebuah lembaga, sedangkan perusahaan ialah tempat dimana badan usaha tersebut mengelola faktor-faktor produksi.

Tiap badan hukum mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah beberapa macam bentuk badan usaha yang dapat dipilih para pemilik usaha sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya:

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang paling sederhana dan paling mudah untuk didirikan, karena hanya dimiliki oleh satu orang dan pembentukannya tidak membutuhkan izin serta tata cara yang rumit. Namun pembubarannya juga mudah dilakukan karena tidak memerlukan persetujuan dari pihak lain.

Biasanya perusahaan perseorangan dibuat oleh pengusaha yang bermodal kecil dengan sumber daya dan kuantitas produksi yang terbatas, pemilik perusahaan tersebut merupakan tokoh utama dalam pengambilan kebijakan dan keputusan perusahaan.

Perusahaan perseorangan mempunyai struktur yang sederhana dengan kepemilikan tunggal, sehingga seluruh keuntungannya dapat dinikmati sendiri oleh pemilik usaha. Tapi sang pemilik mempunyai tanggung jawab tak terbatas terhadap seluruh utang yang dimiliki perusahaan. Artinya, harta milik pribadi akan digunakan untuk melunasi utang dan membayar kewajiban perusahaan apabila harta kekayaan perusahaan tersebut tidak cukup untuk membayarnya.

Keuntungan yang diperoleh jika memilih perusahaan perseorangan:
• Pendiriannya sangat mudah dan tidak berbelit-belit.
• Cocok untuk usaha yang relatif kecil atau pemilik modal dan bidang usaha yang terbatas.
• Tidak memerlukan akta formal (akta notaris) sehingga pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya berlebihan.
• Leluasa untuk mengambil keputusan, baik dalam menentukan arah perusahaan atau hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
• Tidak banyak peraturan pemerintah yang mengatur tentang perusahaan perseorangan, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.
• Pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun masih harus membayar pajak perorangan.
• Semua keuntungan dimiliki oleh pemilik perusahaan dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.

Kerugian perusahaan perorangan:
• Susah memperoleh tambahan modal atau investasi dari perbankan, terutama untuk jumlah yang besar.
• Relatif sulit mengikuti tender karena kesulitan dalam memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen serta jumlah dana yang tersedia.
• Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan.
• Kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat, penyebabnya adalah sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila ia meninggal dunia, sehingga terjadi kevakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.
• Perusahaan akan sulit berkembang karena kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu.
• Administrasinya tidak terkelola sesecara baik, sehingga dokumentasi dari setiap transaksi sulit untuk dicari. Bahkan terkadang setiap transaksi tidak didukung dengan dokumen yang seharusnya diperlukan.


2. Perusahaan Persekutuan

Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki dua pemodal atau lebih. Terdapat tiga bentuk perusahaan persekutuan, yakni:

a. Firma (Fa)

Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih dimana tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan dan menjalankannya atas nama perusahaan. Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma dan besarnya tergantung kesepakatan dari para pihak yang terlibat, laba juga dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.

Kepemimpinan firma sepenuhnya berada di tangan pemilik yang bersedia bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul, seperti masalah utang piutang. Dalam persekutuan firma, umumnya semua sekutu mempunyai kewajiban tidak terbatas terhadap utang perusahaan.

Ciri-ciri firma:
• Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan.
• Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi.
• Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Keuntungan mendirikan perusahaan dalam bentuk firma:
• Pendiriannya relatif mudah dan tidak membutuhkan persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan dengan perusahaan perseorangan, firma sedikit lebih rumit karena memerlukan kesepakatan dari para pihak yang akan mendirikan firma.
• Dalam pendiriannya tidak terlalu memerlukan akta formal, karena bisa menggunakan akta dibawah tangan (tidak formal).
• Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayai firma daripada perusahaan perseorangan. Apalagi jika firma tersebut didirikan dengan akta resmi.
• Lebih mudah berkembang karena pemegangnya lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat atau kritik untuk kemajuan usaha.

Kerugian dalam mendirikan firma:
• Pemilik memiliki tanggung jawab yang tak terbatas atas utang yang dimilikinya.
• Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terancam.
• Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena pihak-pihak yang terlibat mempunyai kepentingan yang beragam, sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usaha.
• Kesulitan dalam menghimpun dana berjumlah besar, serta susah mengikuti tender dalam jumlah tertentu.

b. Persekutuan Komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih berdasarkan kepercayaan. Persekutuan ini adalah salah satu bentuk usaha yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV. Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.

Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
•Sekutu aktif / sekutu komplementer: Anggota yang memimpin dan menjalankan perusahaan serta bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan.
•Sekutu pasif / sekutu komanditer: Anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam pengelolaan perusahaan, sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Keuntungan dalam mendirikan CV:
• Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menengah, sehingga memudahkan perusahaan untuk ikut dalam berbagai kegiatan.
• Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
• Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh sekutu lainnya.
• Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan yang diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.

Kerugian jika memilih perusahaan dalam bentuk CV:
• Pendiriannya relatif sulit, karena memerlukan syarat yang lebih banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui akta notaris dan didaftarkan di Departemen Kehakiman.
• Apabila sekutu komanditer berganti menjadi sekutu komplementer, maka tanggung jawabnya akan berubah menjadi tanggung jawab pribadi

c. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) ialah badan usaha yang memperoleh modal dari hasil penjualan saham, setiap pemegang saham mempunyai hak atas perusahaan dan berhak memperoleh keuntungan berupa dividen. PT didirikan oleh para pendiri yang masing-masing menanamkan modal berdasarkan perjanjian, modal tersebut terbagi dalam saham dan masing-masing saham memiliki nilai yang secara keseluruhan akan menjadi modal perusahaan.

Badan usaha ini paling banyak diminati oleh para pengusaha karena luasnya badan usaha yang dimiliki, bebas bergerak dalam berbagai bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang disetorkan.

Ciri-ciri PT:
• Jika perusahaan menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang disetorkannya. Harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban tersebut.
• Saat pemegang saham ingin menjual sahamnya karena berbagai sebab, maka dapat dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain dengan mudah.
• Usianya tak terbatas, pemilik saham lain dapat melanjutkan perusahaan walaupun pemilik atau manajemennya meninggal dunia (selama perusahaan itu masih mampu untuk beroperasi).
• Mampu menghimpun dana modal dalam jumlah besar karena pihak kreditor mempercayai PT.
• Bebas melakukan berbagai aktivitas bisnis, wilayah operasinya juga lebih luas dan beragam.


3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang sebagian besar atau seluruh permodalannya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berbentuk perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.

Ciri-ciri BUMN:
• Penguasaan badan usaha dipegang oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam melakukan pengawasan serta menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berhak menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap seluruh resiko yang terjadi pada perusahaan.
• Merupakan stabilisator perekonomian negara dan salah satu sumber penghasilan negara untuk mengisi kas negara.
• Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
• Didirikan supaya pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
• Tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
• Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
• Minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara. Bila sahamnya dipegang oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%.
• Keuntungan yang diperoleh dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.

BUMN di Indonesia terbagi atas 3 macam:

a. Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan Jawatan atau Perjan adalah bentuk BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah dan besar modalnya ditetapkan oleh APBN. Perjan berorientasi pelayanan pada masyarakat sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, status Perjan telah dialihkan menjadi bentuk-bentuk badan hukum/usaha lainnya.

Ciri-ciri Perjan:
• Memberikan pelayanan kepada masyarakat
• Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
• Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau direktur jenderal departemen yang bersangkutan
• Status karyawannya adalan pegawai negeri

b. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan Umum (Perum) ialah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas tinggi sekaligus untuk mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Ciri-ciri perum:
• Melayani kepentingan masyarakat umum.
• Dipimpin oleh seorang direksi atau direktur.
• Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta, Perum bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
• Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
• Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
• Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
• Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public

c. Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas, sebagian atau seluruh modal pendiriannya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Seluruh atau paling sedikit 51% saham persero dimiliki oleh pemerintah atas nama negara. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan utama didirikannya Persero ialah mengejar keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum.

Karakteristik dari Persero:
• Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
• Tujuan utamanya memperoleh laba
• Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan dan berupa saham
• Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
• Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
• Tidak memperoleh fasilitas Negara

Pada beberapa persero, pemerintah telah melakukan perubahan dengan membuat persero tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Perubahan tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang privatisasi, privatisasi sendiri adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah persero yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah.


4. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah, kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.

Ciri-ciri BUMD:
• Didirikan berdasarkan peraturan daerah (perda).
• Bertujuan untuk memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah.
• Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat dan salah satu sumber pemasukan negara
• Pemerintah daerah berhak atas segala kekayaan dan usaha serta berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
• Pemerintah daerah berwenang menetapkan kebijakan perusahaan

Tujuan didirikannya BUMD:
• Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara
• Mengejar dan mencari keuntungan
• Pemenuhan hajat hidup orang banyak
• Perintis kegiatan-kegiatan usaha
• Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah


5. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang dengan seluruh modalnya berasal dari pihak swasta. Tujuan BUMS adalah untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, mengembangkan usaha dan modalnya, serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan barang dan/atau jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran serta berkontribusi dalam pemasukan dana berupa pajak.

Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah sumber daya ekonomi yang sifatnya tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak.


6. Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


7. Yayasan

Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi bukan sebuah perusahaan karena tidak mengejar keuntungan. Badan usaha ini memiliki badan hukum dan didirikan dengan maksud dan tujuan yang bersifat sosial, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat umum, pelayanan masyarakat, keagamaan, dan kemanusiaan. Modal yayasan berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya.



Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha
https://sites.google.com/site/bentukbadanusaha
http://www.legalakses.com/bentuk-bentuk-badan-usaha
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Negara
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha_Milik_Daerah
http://badanusaha.com/swasta