Monday, June 23, 2014

Tugas 3.2: Pertumbuhan Ekonomi Menurut Teori Ekonomi Klasik

Ekonomi klasik secara umum dianggap sebagai aliran modern pertama dalam sejarah pemikiran ekonomi. Pemikir dan pengembang utama aliran ini antara lain adalah Adam Smith, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus, Karl Marx, John Stuart Mill, dan lain sebagainya. Secara umum asumsi yang digunakan Kaum Klasik yaitu perekonomian dalam keadaan full employment, perekonomian terdiri dari dua sektor (produsen dan konsumen), tidak ada campur tangan pemerintah dan perekonomian diserahkan ke mekanisme pasar.

The Wealth of Nations karya Adam Smith pada tahun 1776 dianggap sebagai penanda dimulainya era ekonomi klasik. Aliran ini mengemuka hingga pertengahan abad ke-19, dan kemudian digantikan oleh ekonomi neoklasik yang lahir di Britania Raya pada tahun 1870. Definisi ekonomi klasik diperdebatkan oleh sejumlah pakar, terutama pada periode 1830–1870-an. Istilah "ekonomi klasik" awalnya dicetuskan oleh Karl Marx untuk merujuk pada ekonomi Ricardian – aliran ekonomi yang dikembangkan oleh David Ricardo dan James Mill serta pendahulunya. Namun, penggunaan istilah ini kemudian diperluas untuk merujuk pada semua pengikut Ricardo.

Ekonomi klasik menyatakan bahwa pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri jika tidak ada campur tangan dari pihak apapun. Adam Smith menyebutnya dengan metafora "invisible hands" atau "tangan tak terlihat", yang akan menggerakkan pasar menuju keseimbangan alami mereka tanpa adanya campur tangan dari luar.

Ekonomi klasik menekankan pada penerapan harga fleksibel, baik dari segi upah ataupun barang. Penekanan lainnya terdapat pada Hukum Say: Penawaran menciptakan permintaan sendiri. Artinya, produksi agregat akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membiayai semua pengeluaran yang dihasilkan. Hal lain yang ditekankan oleh ekonomi klasik adalah keseimbangan antara tabungan dan investasi, dengan asumsi bahwa suku bunga fleksibel akan selalu menjaga ekuilibrium.


1. Pandangan Adam Smith
Adam Smith merupakan ahli ekonomi yang pertama kali mengemukakan kebijksanaan laissez-faire, dan merupakan ahli ekonomi yang banyak berfokus pada permasalahan pembangunan. Inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, maka akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja akan mempercepat proses pembangunan ekonomi karena adanya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi.


2. Pandangan David Ricardo

Pandangan Ricardo mengenai proses pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda dengan pendapat Adam Smith yang berfokus pada laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga mengungkapkan adanya keterbatasan faktor produksi tanah yang bersifat tetap sehingga akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi.

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (stationary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.


3. Pandangan Robert Malthus

Dalam teorinya, Malthus mengemukakan penduduk akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dimana pertambahan penduduk meningkat secara deret ukur sedangkan pertambahan bahan makanan meningkat secara deret hitung. Seperti halnya David Ricardo, Malthus berbeda pendapat dengan Smith yang belum menyadari hukum hasil yang semakin berkurang, perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi karena dapat memperluas pasar.


Masalah Pokok Ekonomi Masyarakat Menurut Teori Ekonomi Klasik:

1. Masalah Produksi

Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersedia pun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut diatas tidak lain karena heterogennya masyarakat. Akan jadi masalah bagi produsen apabila barang yang diproduksi tidak dikonsumsi oleh masyarakat.

2. Masalah Distribusi

Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.

3. Masalah Konsumsi

Hasil produksi yang telah didstribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehigga proses konsumsi tidak berjalan sebagai subjek ekonomi.





Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_klasik
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/08/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-klasik.html
http://studentnationaleducation.blogspot.com/2012/06/masalah-pokok-ekonomi-menurut-aliran_15.html

Tuesday, June 17, 2014

Tugas 3.5: Teori Ekonomi Schumpeter

Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam buku Theory of Economic Development yang terbit dalam bahasa Jerman pada tahun 1911 dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1934. Kemudian beliau kembali membuat buku Business Cycles (1939) dan Capitalism Socialism, and Democrazy (1942) yang memuat revisi dan uraian tentang teori pembangunan.

Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa sistem kapitalisme merupakan sistem yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian, Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalisme akan mengalami kemandegan (stagnansi).

Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat.

Dalam membahas perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi walaupun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan output yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi yang lama.

Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perbaikan “teknologi” dalam arti luas, misalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru dsb. Inovasi tersebut menyangkut perbaikan kuantitatif dari sistem ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreativitas para wiraswastanya.


Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang (stationary state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.


Menurut Schumpeter ada 5 macam kegiatan yang termasuk sebagai inovasi:

1. Diperkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada
2. Diperkenalkannya cara berproduksi baru
3. Pembukaan daerah-daerah pasar baru
4. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru
5. Perubahan organisasi industry sehingga efisiensi industry


Kritik Terhadap Teori Schumpeter

1. Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada inovator yang dianggapnya sebagai pribadi yang ideal. Orang seperti itu ditemui pada abad ke-18 dan 19. Pada masa itu, inovasi dilakukan oleh para pengusaha atau penemu (pencipta). Tetapi sekarang, semua bentuk inovasi merupakan bagian dari fungsi perusahaan modal bersama. Inovasi dianggap sebagai kebiasaan sehari-hari perusahaan industri dan tidak memerlukan inovator semata-mata.

2. Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis. Pasang naik dan pasang surut tidak penting bagi pembangunan ekonomi. Sebagaimana Nurkse kemukakan, pembangunan ekonomi berkaitan dengan perubahan yang berkesinambungan.

3. Pendapat Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga tidak benar. Kenyataanya, fluktuasi siklis bisa karena sebab-sebab psikologis, natural, dan finansial.

4. Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi. Tapi ini jauh dari kenyataan. Pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada inovasi tetapi juga pada banyak perubahan ekonomi dan sosial lain.

5. Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank. Kredit bank mungkin memang penting dalam jangka pendek ketika perusahaan industri mendapatkan fasilitas kredit dari bank. Tetapi dalam jangka panjang, ketika kebutuhan akan dana modal semakin besar, kredit bank tidak memadai lagi. Karenya , bagian-bagian bisnis harus menerbitkan saham dan surat utang baru di pasar modal.

6. Analisa Schumpeter mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar. Dia tidak menganalisa bagaimana suatu masyarakat kapitalis berubah menjadi sosialis. Dia menyatakan secara naif bahwa kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis berubah dengan adanya perubahan pada fungsi-fungsi pengusaha. Analisanya mengenai berakhirnya kapitalisme agak emosional dari pada riil. Akhirnya Meier dan Baldwin berpendapat “Analisa sosio-ekonomi Schumpeter yang luas mengenai proses kapitalis secara umum mengagumkan. Namun demikian hanya sedikit orang yang bersedia menerima kesimpulannya.


Analisis-analisis Schumpeter tentang pertumbuhan ekonomi hanya bisa diterima di negara maju saja, sedangkan di negara terbelakang tidak bisa diterapkan. Berikut rincian mengenai teori Schumpeter mengenai negara terbelakang:

1. Perbedaan tatanan sosio-ekonomi
Teori Schumpeter berkaitan dengan tatanan sosio – ekonomi tertentu yang ada di Eropa Barat dan Amerika pada abad ke-18 dan 19. Pada masa itu, sudah ada beberapa prasyarat pertumbuhan. Di negara terbelakang, kondisi sosio-eknominya sama sekali berbeda dan tidak ada prasyarat pembangunan dalam bentuk overhead ekonomi dan sosial.

2. Kurangnya Kewiraswastaan
Analisa Schumepeter bergantung pada adanya kaum pengusaha.akan tetapi, negara terbelakang kekurangan jiwa wiraswasta yang memadai. Pada perekonomian seperti itu, rendahnya harapan laba dan keadaan teknologi tidak mendorong investasi yang bersifat inovasi pada pabrik dan peralatan baru. Selain itu kurangnnya tenaga yang memadai, angkutan, tenaga terampil, dan lain-lain bertindak sebagai penghambat kegiatan wiraswasta.

3. Tidak dapat diterapkan pada Negara Sosialis.
Analisa Schumpeter tidak dapat diterapkan pada mayoritas negara terbelakang yang mempunyai kecenderungan sosialis. Sebagai contoh, langkah jaminan sosial dan penerapan pajak pendapatann progresif yang tinggi bertentangan dengan perkembangan golongan pengusaha karena hal itu cenderung mengurangi laba.

4. Tidak dapat diterapka pada ekonomi campuran.
Inovator (versi Schumpeter) adalah pengusaha swasta yang tidak sesuai dengan ekonomi campuran masa kini. Di negara terbelakang , pemerintah adalah pengusaha yang paling besar. Dorongan utama bagi pembangunan datang dari sektor negara dan semi negara. Jadi, inovator (menurut Shumpeter) mempunyai peranan yang terbatas untuk bermain di suatu negara terbelakang.

5. Yang dibutuhkan adalah Perubahan Kelembagaan, bukan inovasi.
Untuk memulai proses pembangunan dan membuatnya ‘berdikari’, yang diperlukan bukannya inovasi saja tetapi kombinasi dari beberapa faktor seperti struktur organisasi, praktek bisnis, tenaga yang termpil dan nilai-nilai, sikap dan motivasi yang tepat.

6. Asimilasi Inovasi
Menurut Henry Walich, proses pembangunan di negara terbelakang didasarkan tidak pada inovasi tetapi pada asimilasi atas inovasi tetapi pada asimilasi atas inovasi yang ada. Karena, pengusaha di negara terbelakang tidak berada dalam posisi mengadakan inovasi. Malah mereka mengambil inovasi yang terjadi di negara maju.

7. Mengabaikan Konsumsi.
Proses Schumpeter ‘berorientasi produksi’ sementara proses pembangunan ‘berorientasikan konsumsi’. Penilaian ini sekarang terlihat pada adanya kecenderungan menuju negara kesejahteraan di mana permintaan dan konsumsi memainkan peranan penting.

8. Mengabaikan Tabungan
Penekanan utama Schumpeter pada kredit bank mengabaikan arti tabungan rill dalam investasi. Hal itu juga mengurangi arti penting anggaran belanja defisit, tabungan anggaran kerja, kredit umum dan langkah fiskal lainnya dalam pembangunan ekonomi.

9. Mengabaikan pengaruh eksternal
Menurut Schumpter,pembangunan merupakan hasil dari perubahan yang muncul dari dalam perekonomian. Tetapi di negara terbelakang perubahan itu tidak terjadi dari dalam perekonomian, malahan perubahan tersebut adalah hasil dari gagasan, teknologi, dan modal yang diimpor. Teknologi yang terbelakang, tabungan potensial yang rendah dan lembaga sosial, ekonomi dan politik yang ketinggalan zaman. Tidak mampu mendorong pembangunan dari dalam.

10. Mengabaikan Pertumbuhan Penduduk
Schumpeter lalai mempertimbangkan dampak pertumbuhan penduduk pada pembangunan ekonomi suatu negara. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi cenderung menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang.

11. Penjelasan yang tak memuaskan mengenai tekanan inflasi.
Pada sistem Schumpeter, gerakan inflasi merupakan bagian integral dari proses pembangunan, tetapi gerakan tersebut tidak mencakup inflasi jangka panjang. Tingkat harga jangka panjang tetap stabil. Namun demikian, dalam ekonomi terbelakang bebas inflasi sangat kuat. “Permintaan sosial yang bekerja melalui saluran serikat buruh dan politik berusaha untuk mengeduk lebih banyak daripada yang dapat dihasilkan oleh perekonomian itu sendiri melalui produksi domestik dan perdagangan internasional. Bukan hanya pembangunan dan investasi terkait yang menjadi penyebab kecenderungan inflasi, tetapi seluruh iklim sosial dari perekonomian yang berorientasi permintaan”.





Sumber:

http://gigokah.blogspot.com/2013/11/teori-pembangunan-ekonomi-menurut.html
http://jelonsa.blogspot.com/2012/06/teori-schumpeter-pembangunan-ekonomi.html
http://sepengetahuan-ku.blogspot.com/2013/04/teori-inovasi-schumpeter-dalam.html
http://www.bimbie.com/teori-ekonomi-keynesian.htm
http://nextgeneration2010.wordpress.com/2009/07/12/teori-pertumbuhan-schumpeter/
http://siinonakecil.blogspot.com/2012/05/teori-schumpeter.html

Tugas 3.4: Teori Ekonomi Bertahap

Teori pertumbuhan yang dikemukakan oleh Walt Whitman Rostow (1916-1979) merupakan garda depan dari linear stage of growth theory. Pada 1950-1960, teori Rostow banyak mempengaruhi pandangan dan persepsi para ahli ekonomi mengenai strategi pembangunan yang harus dilakukan.

Teori Rostow didasarkan pada pengalaman pembangunan yang telah dialami oleh negara-negara maju terutama di Eropa. Dengan mengamati proses pembangunan di negara-negara Eropa mulai abad pertengahan hingga abad modern, maka Rostow memformulasikan pola pembangunan yang ada menjadi tahap-tahap evolusi dari suatu pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara tersebut.


W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5:

1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)

a) Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b) Perekonomian pada masa tradisional cenderung bersifat subsisten.
c) Sektor pertanian memegang peranan penting.
d) Barang-barang yang diproduksi sebagian besar adalah komoditas pertanian dan bahan mentah lainnya.
e) Pemanfaatan teknologi dalam sistem produksi masih sangat terbatas.
f) Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai.
g) Kemampuan penguasaan sumberdaya yang ada sangat dipengaruhi oleh hubungan darah dan keluarga.


2. Masyarakat Pra-Kondisi Untuk Periode Lepas Landas (The Preconditions For Take Off)

a) Masyarakat sedang berada dalam proses transisi dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri.
b) Sudah mulai menerapkan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.


3. Periode Lepas Landas (The take off)

a) Tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses pembangunan bagi kehidupan masyarakat.
b) Terjadi suatu revolusi industri yang berhubungan erat dengan revolusi metode produksi.
c) Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas.
d) Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat.
e) Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
f) Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.


4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)

a) Masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber daya yang dimiliki.
b) Perkembangan terus menerus dimana perekonomian tumbuh secara teratur dan lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
c) Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10% hingga 20% dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
d) Output dapat melampaui pertambahan jumlah penduduk.
e) Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
f) Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pada masa take off dengan penerapan teknologi modern.
g) Tenaga kerja berubah dari tidak terdidik menjadi terdidik.
h) Pertumbuhan watak pengusaha dari pekerja keras dan kasar berubah menjadi manajer efisien yang halus dan sopan.
i) Masyarakat jenuh terhadap industrialisasi dan menginginkan pertumbuhan lebih jauh.


5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a) Sektor-sektor industri merupakan sektor yang memimpin
b) Bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
c) Migrasi besar-besaran dari masyarakat pusat perkotaan ke pinggiran kota, akibat pembangunan pusat kota sebagai sentral bagi tempat bekerja.
d) Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
e) Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
f) Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi.
g) Alat transportasi pribadi maupun umum merupakan hal yang sangat dibutuhkan.
h) Terjadi pergeseran perilaku ekonomi yang semula lebih banyak menitikberatkan pada sisi produksi, kini beralih ke sisi konsumsi.





Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://albertkaban26.blogspot.com/2012/11/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-ww.html
http://mahmudibnumasud.blogspot.com/2011/04/kjian-teori-pertumbuhan-ekonomi.html

Tugas 3.3: Pertumbuhan Ekonomi Menurut Teori Ekonomi Neo Klasik

Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar.

Teori pertumbuhan neo-klasik pertama kali dikembangkan oleh Prof. Robert Solow, yang memperoleh hadiah nobel pada tahun 1987 untuk teorinya tersebut. Teorinya dikemukakan dalam "Quarterly Journals of Economics" terbitan bulan Februari 1956, dalam tulisan yang berjudul "A Contribution of The Theory od Economics Growth."

Menurut teori pertumbuhan Neo Klasik Tradisional, pertumbuhan output selalu bersumber dari tiga faktor, yaitu kenaikan kualitas dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal (tabungan dan investasi) dan penyempurnaan teknologi.

Ciri-ciri Teori Ekonomi Neo Klasik:

1. Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu.

2. Teori ini melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teori neo-klasik bukan saja menmperhatikan penana tenaga kerja dalam pertumbuhan, tetapi menganalisis pula sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi. Teori ini dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan empiris mengenai peranan relatif dari modal, teknologi dan tenaga kerja dalam pertumbuhan ekonomi.

3. Pemerintah sudah ikut campur dan sudah ada pajak serta inflasi.

4. Melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

5. Menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan teknologi dalam pembangunan ekonomi


1. Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

2. Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.





Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_neo-klasik
http://invisblehand.blogspot.com/2011/11/ekonomi-makro.html
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/08/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-klasik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://belajardisekolahdasar.blogspot.com/2013/10/Teori-Pertumbuhan-Ekonomi-Klasik-dan-Teori-Pertumbuhan-Ekonomi-Neoklasik-Yang-Uraikan-Oleh-Para-Alhli-Ekonomi-Klasik.html
http://annisafitriany1.wordpress.com/2013/05/24/teori-pembangunan-neo-klasik/

Tugas 3.1: Pertumbuhan Ekonomi

I) Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu, pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.


II) Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud di antaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


III) Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi

1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita
2. Peningkatan produktivitas
3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
4. Urbanisasi
5. Ekspansi negara maju
6. Arus barang, modal, dan orang antar bangsa


IV) Rumus untuk Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat diukur dengan menggunakan laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2007):



Keterangan:

G = Laju pertumbuhan ekonomi
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya





Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=0\
http://www.bukukerja.com/2013/05/cara-menghitung-laju-pertumbuhan.html
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan%20ekonomi.pdf

Thursday, April 17, 2014

Tugas 2.6: PSP

I) Pengertian PSP

Pendapatan Siap Pakai (PSP) atau Disposable Income (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable Income ini diperoleh dari Pendapapatan Perseorangan (PP) atau Personal Income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.


II) Rumus PSP

Pendapatan Siap Pakai = Pendapatan Perseorangan - Pajak Langsung



Sumber:

http://www.organisasi.org/1970/01/rumus-menghitung-pdb-pnb-pnn-pendapatan-nasional-individu-dan-pendapatan-dapat-dibelanjakan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

Tugas 2.5: PNN

I) Pengertian PNN

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam periode tertentu setelah dikurangi dengan depresiasi atau penyusutan dan pengganti barang modal


II) Rumus Perhitungan PNN

Produk Nasional Netto = PNB - Depresiasi



Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://www.organisasi.org/1970/01/rumus-menghitung-pdb-pnb-pnn-pendapatan-nasional-individu-dan-pendapatan-dapat-dibelanjakan.html

Saturday, April 12, 2014

Tugas 2.4: PNB

I) Pengertian PNB

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) ialah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut


II) Rumus Menghitung PNB

Produk Nasional Bruto = Produk Domestik Bruto + Hasil faktor produksi milik domestik yang ada di luar negeri - Hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam negeri



Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://www.organisasi.org/1970/01/rumus-menghitung-pdb-pnb-pnn-pendapatan-nasional-individu-dan-pendapatan-dapat-dibelanjakan.html

Tugas 2.3: PDB

I) Pengertian PDB

Dalam bidang ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suat negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan / individu asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karena jumlah yang didapatkan dari PNB dianggap bersifat bruto/kotor.

PDB berbeda dari Produk Nasional Bruto (PNB) karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut, sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak.


II) Tipe-Tipe PDB

1. PDB dengan harga berlaku (Nominal), yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut.

2. PDB dengan harga tetap (Riil), yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai menurut harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu dan seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lain.


III) Metode Penghitungan PDB

1. Metode pengeluaran, menjumlahkan seluruh pengeluaran agregat pada seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun.

Rumus untuk menghitung PDB dengan metode pengeluaran:

Y = C + I + G + (X - M)

Keterangan:

Y = PNB / Pendapatan Nasional
C = Consumption / Konsumsi Rumah Tangga
I = Investasi
G = Government / Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

2. Metode pendapatan, menjumlahkan seluruh pendapatan agregat yang diterima selama satu tahun oleh mereka yang memproduksi output tersebut.

Rumus untuk menghitung PDB dengan metode pendapatan:

Y = w + i + r + p

Keterangan:

Y = PNB / Pendapatan Nasional
w = Wage / Gaji atau Upah
i = Interest / Bunga
r = Rent / Sewa
p = Profit / Laba atau Keuntungan


Secara teori, penghitungan PDB dengan metode pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan metode pendapatan sulit dilakukan, maka yang lebih sering digunakan adalah penghitungan dengan metode pengeluaran.



Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Produk_domestik_bruto
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/produk-domestik-bruto-pdbgross-domestic.html

Tugas 2.2: Laju Pertumbuhan Ekonomi

I) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.


II) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Sumber daya manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2. Sumber daya alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan di antaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas iptek. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


III) Rumus untuk Menghitung Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat diukur dengan menggunakan laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2007):



G = Laju pertumbuhan ekonomi
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya

PDRB juga dapat digunakan dalam melihat struktur ekonomi dari suatu wilayah. Struktur ekonomi digunakan untuk menunjukkan peran sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan akan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Struktur ekonomi merupakan rasio antara PDRB suatu sektor ekonomi pada suatu tahun dengan total PDRB tahun yang sama. Struktur ekonomi dinyatakan dalam persentase. Berikut adalah penghitungan struktur ekonomi:



PDRB sektor it = nilai PDRB sektor i pada tahun t
Total PDRBt = nilai total PDRB pada tahun t



Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=3
http://www.bukukerja.com/2013/05/cara-menghitung-laju-pertumbuhan.html
http://ike30791.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_6.pdf

Tugas 2.1: Laju Pertumbuhan Penduduk

I) Pengertian Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Adapula yang mendefinisikan pertumbuhan penduduk sebagai angka yang menunjukan tingkat perubahan jumlah penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu setiap tahunnya.

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi pada umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk, juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.


II) Kegunaan Pertumbuhan Penduduk

Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren natalitas, mortalitas dan migrasi.

III) Teori Kependudukan

1. Teori Malthus

Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah Thomas Robert Malthus (1776 – 1824). Dalam edisi pertama dari Essay on Population tahun 1798, Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya:

a) Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
b) Nafsu manusia tak dapat ditahan.

Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya, pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).

Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan:

a) Preventive checks

Faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain penundaan masa perkawinan, mengendalikan hawa nafsu, pantangan kawin.

b) Positive checks

Faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain bencana alam, wabah penyakit, kejahatan, peperangan. Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.

Teori Malthus memiliki beberapa kelemahan:

a) Dia tidak yakin akan hasil preventive cheks.
b) Dia tidak yakin bahwa ilmu pengetahuan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.
c) Dia tidak menyukai keberadaan orang miskin menjadi beban orang kaya.
d) Dia tidak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara,

2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)

Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus. Dasar pegangan Marxist adalah dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja. Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, sehingga tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.

Pendapat aliran Marxist
1. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
2. Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh.
3. Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.


3. Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)

Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. Kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventive Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.

Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yang berisi:

1. Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
2. Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
3. Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.

Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi.

4. Teori Kependudukan Kontemporer

Emili Durkheim mengatakan, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.

Apabila dibandingkan antara kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi sebaliknya. Tesis dari Durkheim ini didasarkan atas teori evolusi dari Darwin dan juga pemikiran dari Ibn Khaldun.

IV) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Pada dasarnya, pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor–faktor demografi berikut:

1. Kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non-alami. Di dalam pengukuran demografi, ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.


V) Kelahiran

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pro natalitas) dan yang menghambat kelahiran (anti natalitas).

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar, antara lain:

1. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bahwa keluarga akan malu bila terlambat kawin.
2. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orangtua.
3. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
4. Anak menjadi kebanggaan bagi orangtua.
5. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga orang akan berniat untuk menambah anak lagi bila belum mempunyai anak laki-laki.

Sebaliknya, faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) mengakibatkan pengurangan jumlah penduduk, antara lain:

1. Adanya program Keluarga Berencana (KB) yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
2. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
3. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke–2.
5. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan atau memperoleh pekerjaan.


VI) Kematian

Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen dan bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, antara lain:

1. Sarana kesehatan yang kurang memadai.
2. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
3. Bencana alam.
4. Peperangan.
5. Kecelakaan lalu lintas dan industri.
6. Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, di antaranya:

1. Lingkungan hidup sehat.
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
3. Ajaran agama yang melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.


VII) Migrasi

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi:

1. Persediaan sumber daya alam.
2. Lingkungan sosial budaya.
3. Potensi ekonomi.
4. Bencana alam.


VIII) Rumus laju pertumbuhan penduduk




Atau





Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu
r = Laju pertumbuhan penduduk
e = Bilangan eksponensial (2,718281828)

Jika nilai r > 0, artinya terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Jika r < 0, artinya terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://vionasasya.blogspot.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan-pendudkfaktor.html
http://capil.muaraenimkab.go.id/teori-teori-kependudukan/
http://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=86
http://vionaonha.blogspot.com/2011/11/pengertian-pertumbuhan-pendudkfaktpr.html
http://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html
http://intensityintencity.blogspot.com/2010/10/definisi-pertumbuhan-penduduk-adalah.html
http://tieraalta.wordpress.com/2013/05/24/laju-pertumbuhan-penduduk/
http://eqtasti.blogspot.com/2013/01/pengertian-pertumbuhan-pendudukjumlah.html

Tuesday, April 1, 2014

Tugas 1.4: Sistem Perekonomian Indonesia

Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah sistem perekonomian Pancasila, artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.

Sistem ekonomi Pancasila mengambil beberapa kelebihan serta berusaha mengurangi kelemahan dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Penguasaan aset dibedakan berdasarkan kepentingannya. Untuk faktor produksi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat dikuasai dan dikelola oleh negara (pelabuhan, air minum , listrik , kereta api, dll), sedangkan untuk faktor produksi lain yang tidak terlalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak boleh dimiliki oleh swasta (perorangan).

Jadi, dalam sistem ekonomi Pancasila harus dihindarkan sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi liberal akan menyebabkan eksploitasi manusia dan dapat memunculkan monopoli atau pemusatan kegiatan ekonomi hanya pada kelompok masyarakat tertentu saja. Sebaliknya, sistem komando dapat mematikan sektor swasta karena peran negara yang terlalu besar.


Dasar dari sistem ekonomi Pancasila adalah UUD 1945 Pasal 33 (setelah diamandemen) yang memuat ayat-ayat sebagai berikut:

1. Ayat (1): Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan.

2. Ayat (2): Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3. Ayat (3): Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

4. Ayat (4): Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Berdasarkan UUD 1945, bentuk usaha yang memilih ikatan kekeluargaan dan paling sesuai dengan masyarakat Indonesia ialah koperasi. Namun, tidak berarti bahwa semua usaha di Indonesia harus dijalankan dalam bentuk koperasi. Begitu juga dengan bidang yang penting bagi negara serta menguasai hajat hidup orang banyak, tidak harus selalu dikuasai oleh negara, sekarang beberapa sektor sudah mulai dikelola sebagian oleh swasta.


Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila:

1. Sistem ekonomi Pancasila menyeimbangkan antara peranan swasta dan peranan pemerintah sehingga masing-masing dapat maju dan berkembang. Peranan negara tetap penting meskipun tidak terlalu besar, peranan swasta juga cukup besar meskipun tidak terlalu mendominasi.

2. Sistem ekonomi ini tidak didominasi oleh buruh (seperti sosialis) maupun modal (layaknya kapitalis), melainkan didasarkan atas asas kekeluargaan.

3. Produksi dikerjakan oleh semua pihak dengan diawasi anggota masyarakat.

4. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dan dipergunakan untuk menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya.


Jadi menurut saya, Indonesia masih tetap menganut sistem perekonomian Pancasila yang merupakan perpaduan dari sistem ekonomi kapitalis (liberalisme) dan sistem ekonomi sosialis serta sebisa mungkin berusaha menghindari kelemahan dari dua sistem perekonomian tersebut. Pemerintah menguasai dan mengelola faktor-faktor produksi yang penting bagi kebutuhan hidup rakyat Indonesia untuk menghindari terjadinya monopoli oleh pihak swasta, sementara sektor lainnya boleh dimiliki oleh pihak swasta. Sistem ekonomi seperti ini memungkinkan keseimbangan antara peranan pihak swasta dan pihak pemerintah agar keduanya bisa sama-sama maju dan berkembang dalam bidang perekonomian di negara Indonesia.



Sumber:

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
http://josephinejoe.wordpress.com/2013/03/14/sistem-perekonomian-di-indonesia/
http://www.ekonoomi.com/2013/10/sistem-ekonomi-indonesia-sekarang-ini.html

Tugas 1.3: Sistem Perekonomian Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta menguasai jenis-jenis perekonomian yang berguna bagi hajat hidup orang banyak (air, listrik, telekomunikasi, gas LNG, dan lain sebagainya).

Sistem sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai konsekuensinya, sebagian besar penguasaan atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi merupakan kepemilikan sosial. Dalam sistem ini, pasar tidak tercipta dan permintaan serta penawaran tidak terjadi, karena negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah dan keputusan ditangani langsung oleh negara.


Faktor Pendorong Lahirnya Sistem Ekonomi Sosialis:
1. Revolusi industri
2. Munculnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis


Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis:

1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme). Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan keberadaan individu-individu hanyalah fiktif belaka. Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem ini.
2. Peran pemerintah sangat kuat. Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Seluruh alat-alat produksi dan kebijakan ekonomi diatur oleh negara.


Prinsip Sistem Ekonomi Sosialis:

1. Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan, hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
2. Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oelh prinsip kesamaan, setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing oleh negara.
3. Negara diletakkan di bawah peraturan kaum buruh yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi, kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat agar praktek sosialisme lebih efektif.


Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:

1. Kebutuhan pokok tiap warga negara disediakan oleh pemerintah (makanan dan minuman, pakaian, rumah, fasilitas kesehatan, dan lain-lain). Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan negara yang sempurna, dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
3. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
4. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
5. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
6. Pemerintah dapat menentukan pembentukan harga, bukan mekanisme pasar.
7. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
8. Jarang terjadi krisis ekonomi


Kekurangan Sistem Ekonomi Sosial:

1. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya
2. Transaksi jual-beli sangat terbatas.
3. Sistem ini menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, ini menunjukkan secara tidak langsung bahwa sistem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator.
4. Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan.
5. Mematikan inisiatif individu untuk maju, tidak adanya kebebasan mengakibatkan kreativitas masyarakat tidak berkembang.
6. Sering terjadi monopoli yang merugikan rakyat.
7. Rakyat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya, memilih barang dan jasa, serta membuka usaha.
8. Hak milik perseorangan tidak diakui
9. Jalur birokrasi panjang sehingga sulit dalam pengambilan keputusan.


Negara Penganut Sistem Ekonomi Sosialis:
1. Uni Soviet
2. Korea Utara
3. Kuba
4. Vietnam
5. RRC (sudah mulai mengendur)



Sumber:
http://den-mpuh.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-sosialis.html
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/comment-page-1/
http://myblogannisa.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://www.slideshare.net/cohenpakpahan/sistem-ekonomi-sosialis-20612437

Tugas 1.2: Sistem Perekonomian Kapitalis (Liberalisme)

Kapitalisme ialah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri, dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama.

Dalam perekonomian kapitalis, setiap individu dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya serta melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Kapitalisme memberikan kebebasan penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan kegiatan lainnya. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Marx menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan metode pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.


Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis:

1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus yang selalu mengejar kepentingan dan keuntungan pribadi
4. Paham individualisme didasarkan materialisme (hedonisme), warisan zaman Yunani kuno


Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis:

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3. Munculnya persaingan untuk maju
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karna setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba


Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis:
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian



Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/comment-page-1/
http://jasmita-official.blogspot.com/2013/03/sistem-ekonomi-liberal-campuran.html

Thursday, March 20, 2014

Tugas 1.1: Pengertian Sistem Perekonomian

Berikut adalah berbagai macam pengertian mengenai sister perekonomian :

1. Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.

2. Sistem perekonomian ialah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta.

3. Sistem perekonomian dapat diartikan sebagai cara suatu bangsa atau negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

4. Sistem perekonomian adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai suatu tujuan.


Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.


Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasarlah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.


Tidak ada satu negarapun yang bisa menerapkan suatu sistem perekonomian secara ekstrim. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi atau falsafah hidup bangsa, sifat dan jati diri bangsa, serta struktur ekonomi.


Jadi menurut saya, sistem perekonomian adalah suatu cara atau aturan yang digunakan oleh suatu bangsa atau negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dia punya, mengatur serta mengorganisasikan perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi agar kemakmuran dan kesejahteraan bisa dicapai bersama



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://kentanggaul.blogspot.com/2013/03/sistem-perekonomian-indonesia.html
http://zehanwidiastuti.wordpress.com/2013/05/12/bab-1-bab-2-sistem-perekonomian-indonesia/
http://beristatus.blogspot.com/2013/03/macam-macam-sistem-ekonomi-di-indonesia.html

Thursday, January 30, 2014

Cerpen "Harapan dan Keajaiban"

"Percayakah engkau kalau aku mengatakan bahwa aku tidak mempercayai tentang adanya keajaiban?"

Dengan santainya pernyataan itu terlontar dari mulut Rianti ketika dia dan Fadhli sedang berolahraga ringan di suatu taman pada Minggu pagi yang cerah, keduanya tengah beristirahat di sebuah bangku panjang sembari meneguk sebotol air mineral dingin setelah melakukan jogging selama kurang lebih setengah jam.

Fadhli menutup botol minumnya sebelum melempar tatapan bingung kepada sahabat sedari kecilnya itu. "Dari sekian banyak topik yang bisa kita bicarakan, kenapa kau harus mengatakan hal itu?"

"Kau pernah berkata bahwa jika ada suatu hal yang mengganjal pikiranku, maka aku harus menceritakannya padamu agar kita bisa membahasnya bersama-sama bukan?" Rianti malah balik menatap Fadhli, kedua alisnya bertautan. "Dan entah kenapa hal ini seringkali mengganggu benakku."

"O-Oke baiklah, silahkan bercerita dan aku akan mendengarkanmu."

"Sampai mana ceritaku tadi?" Rianti mengetuk dagunya dengan jari telunjuk, dia mencoba mengingat sesuatu. "Oh iya, menurutku keajaiban itu tidak ada. Aku tidak tahu apakah harapanku terlalu muluk atau apa, tapi entah kenapa tidak ada satupun keinginan dan impianku yang bisa tercapai. Semuanya seperti kandas di tengah jalan."

"Contohnya?"

"Seperti ketika aku berharap mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri, namun aku tidak mendapatkannya. Atau seperti saat aku gagal memenangkan kuis berhadiah uang jutaan Rupiah. Selain itu ketika kakekku sakit keras, aku berharap agar Tuhan menyembuhkannya. Namun beliau malah meninggal dunia tidak lama berselang. Dan masih banyak lagi harapan lainnya yang tidak terkabul."

Rianti menghindari tatapan mata Fadhli dan memandang sepasang anak kecil yang sedang bermain badminton di kejauhan dengan sendu. Dia melanjutkan, "Bukannya aku tidak mempercayai Tuhan atau apa, tapi kenapa Tuhan tidak pernah mengabulkan doaku dan tidak mengizinkan aku untuk mendapatkan apa yang ku inginkan? Apa Tuhan tidak menyayangiku?"

"Jangan berkata begitu, Tuhan menyayangi seluruh ciptaan-Nya kok."

"Tapi..."

"Bukannya Tuhan tidak mengabulkan keinginanmu, mungkin Ia mempunyai pilihan yang lebih baik untukmu. Kau pasti tahu kan kalau Tuhan itu Maha Mengetahui apa yang tidak diketahui oleh makhluk-Nya? Tidak semua yang kita inginkan adalah sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untukmu. Lagipula masih banyak manusia lain yang memanjatkan doa, mungkin ada doa orang lain yang lebih mendesak untuk segera dikabulkan oleh Tuhan."

Rianti tidak bereaksi, dia masih tidak berani menatap laki-laki yang duduk di sampingnya.

"Untuk kasus kematian kakekmu, tidak ada yang bisa manusia lakukan untuk menghindari kematian. Dimana ada awal, disitu pasti ada akhir. Di dunia yang fana ini tidak ada satupun hal yang abadi, semuanya pasti akan mati dan kembali ke pangkuan-Nya untuk hidup di alam kekal bernama akhirat. Lagipula bukankah dengan begini kakekmu tidak akan lagi merasa sakit karena Tuhan telah mengangkat penyakitnya?"

"Iya, kau benar..."

"Guruku pernah mengatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki harapan sama saja dengan orang yang menyerah sebelum berperang. Mereka tidak memiliki arah dan tujuan hidup, layaknya tubuh yang tidak memiliki jiwa. Dan setahuku, Rianti yang ku kenal adalah pribadi yang ceria dan tidak pantang menyerah. Dia selalu bersikap baik pada siapapun, tidak pernah berprasangka buruk, dan tidak pernah suka melihat orang lain sedih atau menderita."

"Jangan suka melebih-lebihkan begitu, Fadh. Aku tidak akan mempan dengan kata-kata manis seperti itu." Rianti tertawa, dia memukul pundak Fadhli walaupun tidak sungguh-sungguh.

"Kau tidak suka dipuji oleh orang lain? Dasar perempuan aneh," ledek Fadhli.

Sepasang sahabat itu kemudian tertawa lepas. Dan bersama dengan meredanya tawa mereka, Rianti merasa beban yang mengganjal pikirannya kini telah terangkat berkat ucapan Fadhli.

"Ternyata tidak sia-sia juga aku menceritakan masalahku padamu, sekarang hatiku terasa lebih lega dan aku bisa melihat bahwa hidup tidak kejam seperti yang selama ini ku bayangkan." Rianti menyunggingkan seulas senyum nan tulus dari hatinya. "Kalau begini terus, kau akan menjadi tempat curhat no. 1-ku setiap aku punya masalah. Terima kasih ya!"

"Tidak masalah sobat, telingaku selalu terbuka untuk mendengar keluh kesahmu. Karena itulah gunanya teman bukan?"

Monday, January 27, 2014

Konsep Nilai Waktu dari Uang

Pengertian Konsep Nilai Waktu dari Uang

Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep yang berhubungan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki oleh seseorang pada hari ini lebih berharga dan tidak akan sama nilainya dengan setahun yang akan datang. Nilai uang yang diterima sekarang lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound Factor)


Istilah yang Digunakan

Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest (suku bunga)
n = Jangka Waktu Dana Dibungakan (Tahun ke-n)
An = Anuity
Si = Simple Interest (dalam Rupiah)
Po = Pokok atau jumlah uang yg dipinjam atau dipinjamkan pada periode waktu


Nilai yang Akan Datang (Future Value)

Future Value ialah nilai uang yang akan diterima di masa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.

Rumus Future Value -> FV = Mo(1+i)n

Keterangan:
FV = Future Value
Mo = Modal awal
i = Interest (Suku bunga per tahun)
n = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh:

Pada 1 Januari 2010, Tuan Iskandar menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun. Maka berapakah uang yang akan diterima Tuan Iskandar pada 31 Desember 2010 jika uangnya terdiri dari modal pokok ditambah bunga?

Diketahui:
Mo = 100.000.000
i = 10% = 10/100 = 0,1
n = 1

Ditanya: FV = ?

Jawab:
FV = Mo(1 + i)n
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 ) 1
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV = 100.000.000 (1,1)
FV = 110.000.000

Jadi, nilai uang milik Tuan Iskandar pada 31 Desember 2010 mendatang adalah Rp 110.000.000,00


Nilai Sekarang (Present Value)

Present Value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.

Rumus Present Value -> PV = FV /(1+i)n

Keterangan:
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
FV = Future Value (Nilai yang Akan Datang)
i = Interest (Suku bunga per tahun)
n = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh:

Setahun lagi Tania akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang dari uang tersebut jika tingkat bunganya sebesar 13% setahun?

Diketahui:
FV = 10.000
i = 13% = 13/100 = 0,13
n = 1

Ditanya: PV = ?

Jawab:
PV = FV / (1+i)n
PV = 10.000 / (1 + 0,13) 1
PV = 10.000 / (1 + 0,13)
PV = 10.000 / 1,13
PV = 8849,56

Jadi nilai uang Tania di masa sekarang adalah sebesar Rp 8.8849,56


Anuitas (Anuity)

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian:

1. Ordinary Annuity (Anuitas Biasa)
2. Due Annuity (Anuitas Jatuh Tempo) = Pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode
3. Deferred Annuity


Anuitas Biasa

Anuitas biasa (ordinary anuity) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.

Rumus Future Value Anuitas Biasa -> FVn = PMT1 + in – 1 i

Keterangan:
FVn = Future Value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (Pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (Tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas

Rumus Present Value Anuitas Biasa -> PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i

Keterangan:
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
FVn = Future Value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
i = Interest rate (Tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas


Anuitas Terhutang

Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval, awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus Future Value Anuitas Terhutang -> FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus Present Value Anuitas Terhutang -> PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )


Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.


Anuitas Abadi

Sebagian besar anuitas mempunyai jangka waktu yang terbatas secara definitif (misalnya 5 tahun atau 7 tahun), tetapi anuitas yang satu ini berjalan terus secara infinitif. Anuitas abadi (perpetuities) adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus.


Periode Kemajemukan

Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun.

Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.


Amortisasi Pinjaman

Amortisasi pinjaman atau pinjaman yang diamortisasi (amortized loan) merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo.

Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang.

Dalam pembayaran angsuran terkandung:
1. Pembayaran cicilan hutang dan bunga.
2. Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas.
3. Pinjaman (loan), diterima pada saat ini atau present value, sehingga konsepnya menggunakan present value annuity (PVIFA)
4. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau di akhir periode
5. Formula dapat disesuaikan dengan annuity due atau ordinary annuity.
6. Pada saat jatuh tempo, nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol.
7. Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.



Sumber:
http://mitanggraini.blogspot.com/2012/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2010/12/09/tugas-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang/
http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/12/bab-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html

Saturday, January 25, 2014

Ruang Lingkup Bisnis

Pengertian Bisnis

Bisnis → Business → Busy → Sibuk

Namun dalam istilah ekonomi, bisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam menyediakan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta memperoleh keuntungan atau laba.


Pengertian Bisnis Menurut Pendapat Para Ahli

1. Tan Chwee Huat: Business is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.
2. Griffin & Ebert: Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
3. Skinner: Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
4. Glos, Steade, & Lowry: Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
5. Hughes & Kapoor: Bisnis ialah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri.
6. Mahmud Machfoedz: Bisnis adalah usah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
7. Kismono: Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
8. Brown & Petrello: Bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
9. Steinford: Bisnis adalah seluruh aktivitas yang terlibat dalam penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang.
10. Allan Afuah: Bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
11. Musselman & Jackson: Bisnis ialah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.


Tujuan Bisnis

Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.

Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:

1. Market Standing: Penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
2. Innovation: Inovasi dalam barang atau jasa serta inovasi keahlian, tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk.
3. Physical and Financial Resources: Perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
4. Manager Performance and Development: Manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.
5. Worker Performance and Attitude: Untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
6. Public Responsibility: Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.


Tujuan Melakukan Bisnis

1. Profit (keuntungan / laba)
2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
3. Pertumbuhan perusahaan
4. Tanggung jawab sosial
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat
6. Menyediakan lapangan pekerjaan

Seluruh tujuan bisnis tersebut saling terkait, karena keuntungan perusahaan yang didapat dari memenuhi kebutuhan konsumen digunakan untuk mempertahankan hidup perusahaan dan menumbuhkembangkan perusahaan serta menjadi bukti tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.


Lingkungan Bisnis
1. Internal: Memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis (Pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier, serikat pekerja, dll)
2. Eksternal: Memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis (Dunia internasional, ekonomi, sosial budaya, politik, dll)

Kegiatan yang Dilakukan dalam Bisnis

1. Produksi = Penciptaan barang atau jasa
2. Distribusi = Pemindahan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen
3. Konsumsi = Penggunaan barang atau jasa
4. Keuangan = Pencarian dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
5. Pemasaran = Penyebaran informasi mengenai barang dan jasa yang dihasilkan serta mengidentifikasikan keinginan konsumen
6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) = Pencarian tenaga kerja untuk ditingkatkan kemampuannya



Sumber:
http://gebypixie.wordpress.com/2010/10/17/ruang-lingkup-bisnis/
http://yasintahening.wordpress.com/2012/10/17/bab-1ruang-lingkup-bisnis-bab-2-perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://safiram.wordpress.com/2012/10/08/ruang-lingkup-bisnis/
http://keyturns.wordpress.com/2012/11/13/ruang-lingkup-bisnis/
http://ardyeko.wordpress.com/2012/11/04/ruang-lingkup-bisnis/

Friday, January 17, 2014

Manusia dan Kegelisahan

A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata dasar ‘gelisah’ yang berarti tidak tentram, takut, khawatir, tidak tenang, tidak sabar, selalu merasa khawatir, dan cemas. Kegelisahan berasal dari reaksi natural psikologis dan fisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan.


B. Jenis Kegelisahan berdasarkan Sifatnya:

1. Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebihan atau melewati batas dan berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah nyata untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan. Contohnya kegelisahan dalam menanti sesuatu yang tidak jelas, tidak pasti, atau tidak ada.

2. Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik, karena digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi penyemangat dalam memecahkan berbagai masalah. Kegelisahan positif biasanya sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Kegelisahan positif juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.


C. Macam-Macam Kecemasan menurut Sigmund Freud:

1. Kecemasan obyektif / kenyataan
Yaitu suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, artinya seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakutan terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.

Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak-kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya-bahaya dari luar dan seringkali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman-pengalaman traumatik.

2. Kecemasan neurotik (saraf)
Ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotik selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, artinya seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri-nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

a) Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira-kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

b) Bentuk ketakutan yang tegang dan tidak logis (phobia). Sifat khusus dari phobia adalah intensitif ketakutan berlebihan terhadap suatu objek yang ditakutinya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutannya itu. Setelah dianalisis, ternyata saat kecil dia pernah dihukum dengan keras oleh ayahnya karena sering membeli balon karet. Perasaan bersalah dan hukuman yang didapatnya menjadi terhubung dengan balon karet.

c) Reaksi gugup. Reaksi ini muncul secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas, reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotik yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dirinya meskipun ego dan super egonya melarang.


3. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi seperti iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain-lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat-sifat yang tidak terpuji , bahkan bisa membuat seseorang merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.


D. Bentuk Penjelmaan Kegelisahan Manusia:

1. Keterasingan
Pada dasarnya keterasingan dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan oleh tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita, atau dengan kata lain merasa tersisihkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam masyarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor:

a) Faktor intern (berasal dari dalam diri sendiri), seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri, dan bersikap apatis dengan lingkungan.
b) Faktor ekstern (berasal dari luar diri)

2. Kesepian
Ketika seseorang sudah merasa diasingkan, maka dia akan mengalami kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan, maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya sehingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya sendiri.

3. Ketidakpastian
Berasal dari kata ‘tidak pasti’ yang berarti tidak menentu, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Penyebab dari semua itu adalah pikiran yang kacau dan tidak bisa berkonsentrasi.