Saturday, April 12, 2014

Tugas 2.1: Laju Pertumbuhan Penduduk

I) Pengertian Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Adapula yang mendefinisikan pertumbuhan penduduk sebagai angka yang menunjukan tingkat perubahan jumlah penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu setiap tahunnya.

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi pada umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk, juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.


II) Kegunaan Pertumbuhan Penduduk

Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren natalitas, mortalitas dan migrasi.

III) Teori Kependudukan

1. Teori Malthus

Orang yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialah Thomas Robert Malthus (1776 – 1824). Dalam edisi pertama dari Essay on Population tahun 1798, Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya:

a) Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia
b) Nafsu manusia tak dapat ditahan.

Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan. Akibatnya, pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu bahwa jumlah penduduk cenderung untuk meningkat secara geometris (deret ukur), sedangkan kebutuhan hidup riil dapat meningkat secara arismatik (deret hitung).

Menurut pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk dan manusia yaitu dengan jalan:

a) Preventive checks

Faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain penundaan masa perkawinan, mengendalikan hawa nafsu, pantangan kawin.

b) Positive checks

Faktor-faktor yang menyebabkan bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain bencana alam, wabah penyakit, kejahatan, peperangan. Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negara-negara yang belum maju.

Teori Malthus memiliki beberapa kelemahan:

a) Dia tidak yakin akan hasil preventive cheks.
b) Dia tidak yakin bahwa ilmu pengetahuan dapat mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.
c) Dia tidak menyukai keberadaan orang miskin menjadi beban orang kaya.
d) Dia tidak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara,

2. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels)

Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus. Dasar pegangan Marxist adalah dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja. Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, sehingga tidak perlu diadakan pembatasan penduduk.

Pendapat aliran Marxist
1. Populasi manusia tidak menekan makanan, tapi mempengaruhi kesempatan kerja.
2. Kemeralatan bukan terjadi karena cepatnya pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis mengambil sebagian hak para buruh.
3. Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi produktifitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga manusia sehingga tidak perlu menekan jumlah kelahirannya, ini berarti ia menolak teori Malthus tentang moral restraint untuk menekan angka kelahiran.


3. Aliran Neo-Malthusian (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)

Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. Kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventive Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.

Tahun 1871 Ehrlich menulis buku “The Population Bomb” dan kemudian direvisi menjadi “The Population Explotion” yang berisi:

1. Sudah terlalu banyak manusia di bumi ini.
2. Keadaan bahan makanan sangat terbatas.
3. Lingkungan rusak sebab populasi manusia meningkat.

Analisis ini dilengkapi oleh Meadow (1972), melalui buku “The Limit to Growth” ia menarik hubungan antara variabel lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produksi industri, sumber daya alam) dan polusi.

4. Teori Kependudukan Kontemporer

Emili Durkheim mengatakan, akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk, akan timbul persaingan diantara penduduk untuk dapat mempertahankan hidup. Dalam memenangkan persaingan tiap-tiap tiap-tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan, dan mengambil spesialisasi tertentu, keadaan seperti ini jelas terlihat pada kehidupan masyarakat perkotaan dengan kehidupan yang kompleks.

Apabila dibandingkan antara kehidupan masyarakat tradisional dan masyarakat perkotaan, akan terlihat bahwa pada masyarakat tradisional tidak terjadi persaingan dalam memperoleh pekerjaan, tetapi pada masyarakat industri akan terjadi sebaliknya. Tesis dari Durkheim ini didasarkan atas teori evolusi dari Darwin dan juga pemikiran dari Ibn Khaldun.

IV) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Pada dasarnya, pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor–faktor demografi berikut:

1. Kelahiran (Natalitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non-alami. Di dalam pengukuran demografi, ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.


V) Kelahiran

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pro natalitas) dan yang menghambat kelahiran (anti natalitas).

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar, antara lain:

1. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bahwa keluarga akan malu bila terlambat kawin.
2. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orangtua.
3. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
4. Anak menjadi kebanggaan bagi orangtua.
5. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga orang akan berniat untuk menambah anak lagi bila belum mempunyai anak laki-laki.

Sebaliknya, faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) mengakibatkan pengurangan jumlah penduduk, antara lain:

1. Adanya program Keluarga Berencana (KB) yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
2. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
3. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke–2.
5. Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan atau memperoleh pekerjaan.


VI) Kematian

Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen dan bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, antara lain:

1. Sarana kesehatan yang kurang memadai.
2. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
3. Bencana alam.
4. Peperangan.
5. Kecelakaan lalu lintas dan industri.
6. Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, di antaranya:

1. Lingkungan hidup sehat.
2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
3. Ajaran agama yang melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.


VII) Migrasi

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi:

1. Persediaan sumber daya alam.
2. Lingkungan sosial budaya.
3. Potensi ekonomi.
4. Bencana alam.


VIII) Rumus laju pertumbuhan penduduk




Atau





Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu
r = Laju pertumbuhan penduduk
e = Bilangan eksponensial (2,718281828)

Jika nilai r > 0, artinya terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya.
Jika r < 0, artinya terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://vionasasya.blogspot.com/2012/01/pengertian-pertumbuhan-pendudkfaktor.html
http://capil.muaraenimkab.go.id/teori-teori-kependudukan/
http://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html
http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=86
http://vionaonha.blogspot.com/2011/11/pengertian-pertumbuhan-pendudkfaktpr.html
http://www.rumusstatistik.com/2013/09/laju-pertumbuhan-penduduk-eksponensial.html
http://intensityintencity.blogspot.com/2010/10/definisi-pertumbuhan-penduduk-adalah.html
http://tieraalta.wordpress.com/2013/05/24/laju-pertumbuhan-penduduk/
http://eqtasti.blogspot.com/2013/01/pengertian-pertumbuhan-pendudukjumlah.html

No comments:

Post a Comment