Thursday, January 30, 2014

Cerpen "Harapan dan Keajaiban"

"Percayakah engkau kalau aku mengatakan bahwa aku tidak mempercayai tentang adanya keajaiban?"

Dengan santainya pernyataan itu terlontar dari mulut Rianti ketika dia dan Fadhli sedang berolahraga ringan di suatu taman pada Minggu pagi yang cerah, keduanya tengah beristirahat di sebuah bangku panjang sembari meneguk sebotol air mineral dingin setelah melakukan jogging selama kurang lebih setengah jam.

Fadhli menutup botol minumnya sebelum melempar tatapan bingung kepada sahabat sedari kecilnya itu. "Dari sekian banyak topik yang bisa kita bicarakan, kenapa kau harus mengatakan hal itu?"

"Kau pernah berkata bahwa jika ada suatu hal yang mengganjal pikiranku, maka aku harus menceritakannya padamu agar kita bisa membahasnya bersama-sama bukan?" Rianti malah balik menatap Fadhli, kedua alisnya bertautan. "Dan entah kenapa hal ini seringkali mengganggu benakku."

"O-Oke baiklah, silahkan bercerita dan aku akan mendengarkanmu."

"Sampai mana ceritaku tadi?" Rianti mengetuk dagunya dengan jari telunjuk, dia mencoba mengingat sesuatu. "Oh iya, menurutku keajaiban itu tidak ada. Aku tidak tahu apakah harapanku terlalu muluk atau apa, tapi entah kenapa tidak ada satupun keinginan dan impianku yang bisa tercapai. Semuanya seperti kandas di tengah jalan."

"Contohnya?"

"Seperti ketika aku berharap mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri, namun aku tidak mendapatkannya. Atau seperti saat aku gagal memenangkan kuis berhadiah uang jutaan Rupiah. Selain itu ketika kakekku sakit keras, aku berharap agar Tuhan menyembuhkannya. Namun beliau malah meninggal dunia tidak lama berselang. Dan masih banyak lagi harapan lainnya yang tidak terkabul."

Rianti menghindari tatapan mata Fadhli dan memandang sepasang anak kecil yang sedang bermain badminton di kejauhan dengan sendu. Dia melanjutkan, "Bukannya aku tidak mempercayai Tuhan atau apa, tapi kenapa Tuhan tidak pernah mengabulkan doaku dan tidak mengizinkan aku untuk mendapatkan apa yang ku inginkan? Apa Tuhan tidak menyayangiku?"

"Jangan berkata begitu, Tuhan menyayangi seluruh ciptaan-Nya kok."

"Tapi..."

"Bukannya Tuhan tidak mengabulkan keinginanmu, mungkin Ia mempunyai pilihan yang lebih baik untukmu. Kau pasti tahu kan kalau Tuhan itu Maha Mengetahui apa yang tidak diketahui oleh makhluk-Nya? Tidak semua yang kita inginkan adalah sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untukmu. Lagipula masih banyak manusia lain yang memanjatkan doa, mungkin ada doa orang lain yang lebih mendesak untuk segera dikabulkan oleh Tuhan."

Rianti tidak bereaksi, dia masih tidak berani menatap laki-laki yang duduk di sampingnya.

"Untuk kasus kematian kakekmu, tidak ada yang bisa manusia lakukan untuk menghindari kematian. Dimana ada awal, disitu pasti ada akhir. Di dunia yang fana ini tidak ada satupun hal yang abadi, semuanya pasti akan mati dan kembali ke pangkuan-Nya untuk hidup di alam kekal bernama akhirat. Lagipula bukankah dengan begini kakekmu tidak akan lagi merasa sakit karena Tuhan telah mengangkat penyakitnya?"

"Iya, kau benar..."

"Guruku pernah mengatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki harapan sama saja dengan orang yang menyerah sebelum berperang. Mereka tidak memiliki arah dan tujuan hidup, layaknya tubuh yang tidak memiliki jiwa. Dan setahuku, Rianti yang ku kenal adalah pribadi yang ceria dan tidak pantang menyerah. Dia selalu bersikap baik pada siapapun, tidak pernah berprasangka buruk, dan tidak pernah suka melihat orang lain sedih atau menderita."

"Jangan suka melebih-lebihkan begitu, Fadh. Aku tidak akan mempan dengan kata-kata manis seperti itu." Rianti tertawa, dia memukul pundak Fadhli walaupun tidak sungguh-sungguh.

"Kau tidak suka dipuji oleh orang lain? Dasar perempuan aneh," ledek Fadhli.

Sepasang sahabat itu kemudian tertawa lepas. Dan bersama dengan meredanya tawa mereka, Rianti merasa beban yang mengganjal pikirannya kini telah terangkat berkat ucapan Fadhli.

"Ternyata tidak sia-sia juga aku menceritakan masalahku padamu, sekarang hatiku terasa lebih lega dan aku bisa melihat bahwa hidup tidak kejam seperti yang selama ini ku bayangkan." Rianti menyunggingkan seulas senyum nan tulus dari hatinya. "Kalau begini terus, kau akan menjadi tempat curhat no. 1-ku setiap aku punya masalah. Terima kasih ya!"

"Tidak masalah sobat, telingaku selalu terbuka untuk mendengar keluh kesahmu. Karena itulah gunanya teman bukan?"

Monday, January 27, 2014

Konsep Nilai Waktu dari Uang

Pengertian Konsep Nilai Waktu dari Uang

Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep yang berhubungan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya, uang yang dimiliki oleh seseorang pada hari ini lebih berharga dan tidak akan sama nilainya dengan setahun yang akan datang. Nilai uang yang diterima sekarang lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound Factor)


Istilah yang Digunakan

Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest (suku bunga)
n = Jangka Waktu Dana Dibungakan (Tahun ke-n)
An = Anuity
Si = Simple Interest (dalam Rupiah)
Po = Pokok atau jumlah uang yg dipinjam atau dipinjamkan pada periode waktu


Nilai yang Akan Datang (Future Value)

Future Value ialah nilai uang yang akan diterima di masa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.

Rumus Future Value -> FV = Mo(1+i)n

Keterangan:
FV = Future Value
Mo = Modal awal
i = Interest (Suku bunga per tahun)
n = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh:

Pada 1 Januari 2010, Tuan Iskandar menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun. Maka berapakah uang yang akan diterima Tuan Iskandar pada 31 Desember 2010 jika uangnya terdiri dari modal pokok ditambah bunga?

Diketahui:
Mo = 100.000.000
i = 10% = 10/100 = 0,1
n = 1

Ditanya: FV = ?

Jawab:
FV = Mo(1 + i)n
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,10 ) 1
FV = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
FV = 100.000.000 (1,1)
FV = 110.000.000

Jadi, nilai uang milik Tuan Iskandar pada 31 Desember 2010 mendatang adalah Rp 110.000.000,00


Nilai Sekarang (Present Value)

Present Value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.

Rumus Present Value -> PV = FV /(1+i)n

Keterangan:
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
FV = Future Value (Nilai yang Akan Datang)
i = Interest (Suku bunga per tahun)
n = Jangka waktu dana dibungakan

Contoh:

Setahun lagi Tania akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang dari uang tersebut jika tingkat bunganya sebesar 13% setahun?

Diketahui:
FV = 10.000
i = 13% = 13/100 = 0,13
n = 1

Ditanya: PV = ?

Jawab:
PV = FV / (1+i)n
PV = 10.000 / (1 + 0,13) 1
PV = 10.000 / (1 + 0,13)
PV = 10.000 / 1,13
PV = 8849,56

Jadi nilai uang Tania di masa sekarang adalah sebesar Rp 8.8849,56


Anuitas (Anuity)

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian:

1. Ordinary Annuity (Anuitas Biasa)
2. Due Annuity (Anuitas Jatuh Tempo) = Pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode
3. Deferred Annuity


Anuitas Biasa

Anuitas biasa (ordinary anuity) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.

Rumus Future Value Anuitas Biasa -> FVn = PMT1 + in – 1 i

Keterangan:
FVn = Future Value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (Pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (Tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas

Rumus Present Value Anuitas Biasa -> PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i

Keterangan:
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
FVn = Future Value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
i = Interest rate (Tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas


Anuitas Terhutang

Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval, awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus Future Value Anuitas Terhutang -> FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus Present Value Anuitas Terhutang -> PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )


Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.


Anuitas Abadi

Sebagian besar anuitas mempunyai jangka waktu yang terbatas secara definitif (misalnya 5 tahun atau 7 tahun), tetapi anuitas yang satu ini berjalan terus secara infinitif. Anuitas abadi (perpetuities) adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus.


Periode Kemajemukan

Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun.

Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.


Amortisasi Pinjaman

Amortisasi pinjaman atau pinjaman yang diamortisasi (amortized loan) merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo.

Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah kredit mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang.

Dalam pembayaran angsuran terkandung:
1. Pembayaran cicilan hutang dan bunga.
2. Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas.
3. Pinjaman (loan), diterima pada saat ini atau present value, sehingga konsepnya menggunakan present value annuity (PVIFA)
4. Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau di akhir periode
5. Formula dapat disesuaikan dengan annuity due atau ordinary annuity.
6. Pada saat jatuh tempo, nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol.
7. Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.



Sumber:
http://mitanggraini.blogspot.com/2012/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html
http://dayintapinasthika.wordpress.com/2010/12/09/tugas-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang/
http://sjarimonogakari.blogspot.com/2012/12/bab-8-konsep-nilai-waktu-dari-uang.html

Saturday, January 25, 2014

Ruang Lingkup Bisnis

Pengertian Bisnis

Bisnis → Business → Busy → Sibuk

Namun dalam istilah ekonomi, bisnis dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam menyediakan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta memperoleh keuntungan atau laba.


Pengertian Bisnis Menurut Pendapat Para Ahli

1. Tan Chwee Huat: Business is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.
2. Griffin & Ebert: Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
3. Skinner: Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.
4. Glos, Steade, & Lowry: Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
5. Hughes & Kapoor: Bisnis ialah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri.
6. Mahmud Machfoedz: Bisnis adalah usah perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
7. Kismono: Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
8. Brown & Petrello: Bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
9. Steinford: Bisnis adalah seluruh aktivitas yang terlibat dalam penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh orang-orang.
10. Allan Afuah: Bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
11. Musselman & Jackson: Bisnis ialah suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.


Tujuan Bisnis

Tujuan bisnis merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis dari bisnis yang mereka lakukan dan merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan (produksi, pemasaran, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Secara umum tujuan dari bisnis adalah menyediakan produk berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.

Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, diantaranya:

1. Market Standing: Penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
2. Innovation: Inovasi dalam barang atau jasa serta inovasi keahlian, tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah menciptakan nilai tamabah pada suatu produk.
3. Physical and Financial Resources: Perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
4. Manager Performance and Development: Manager merupakan orang yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manager perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan profesinya. Maka diperlukan peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan kompensasi yang menarik dan program training and development yang berkelanjutan.
5. Worker Performance and Attitude: Untuk kepentingan jangka panjang, maka sikap para karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaan perlu diperhatikan agar dapat bekerja dengan baik.
6. Public Responsibility: Bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi dan menciptakan lapangan kerja, dll.


Tujuan Melakukan Bisnis

1. Profit (keuntungan / laba)
2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
3. Pertumbuhan perusahaan
4. Tanggung jawab sosial
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat
6. Menyediakan lapangan pekerjaan

Seluruh tujuan bisnis tersebut saling terkait, karena keuntungan perusahaan yang didapat dari memenuhi kebutuhan konsumen digunakan untuk mempertahankan hidup perusahaan dan menumbuhkembangkan perusahaan serta menjadi bukti tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat.


Lingkungan Bisnis
1. Internal: Memberikan pengaruh langsung kepada kegiatan bisnis (Pemerintah, pesaing, konsumen, asosiasi dagang, suplier, serikat pekerja, dll)
2. Eksternal: Memberikan pengaruh tidak langsung terhadap kegiatan bisnis (Dunia internasional, ekonomi, sosial budaya, politik, dll)

Kegiatan yang Dilakukan dalam Bisnis

1. Produksi = Penciptaan barang atau jasa
2. Distribusi = Pemindahan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen
3. Konsumsi = Penggunaan barang atau jasa
4. Keuangan = Pencarian dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
5. Pemasaran = Penyebaran informasi mengenai barang dan jasa yang dihasilkan serta mengidentifikasikan keinginan konsumen
6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) = Pencarian tenaga kerja untuk ditingkatkan kemampuannya



Sumber:
http://gebypixie.wordpress.com/2010/10/17/ruang-lingkup-bisnis/
http://yasintahening.wordpress.com/2012/10/17/bab-1ruang-lingkup-bisnis-bab-2-perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://safiram.wordpress.com/2012/10/08/ruang-lingkup-bisnis/
http://keyturns.wordpress.com/2012/11/13/ruang-lingkup-bisnis/
http://ardyeko.wordpress.com/2012/11/04/ruang-lingkup-bisnis/

Friday, January 17, 2014

Manusia dan Kegelisahan

A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata dasar ‘gelisah’ yang berarti tidak tentram, takut, khawatir, tidak tenang, tidak sabar, selalu merasa khawatir, dan cemas. Kegelisahan berasal dari reaksi natural psikologis dan fisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan.


B. Jenis Kegelisahan berdasarkan Sifatnya:

1. Kegelisahan negatif
Kegelisahan yang berlebihan atau melewati batas dan berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah nyata untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan. Contohnya kegelisahan dalam menanti sesuatu yang tidak jelas, tidak pasti, atau tidak ada.

2. Kegelisahan positif
Kegelisahan dalam arti yang baik, karena digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi penyemangat dalam memecahkan berbagai masalah. Kegelisahan positif biasanya sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Kegelisahan positif juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.


C. Macam-Macam Kecemasan menurut Sigmund Freud:

1. Kecemasan obyektif / kenyataan
Yaitu suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, artinya seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakutan terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.

Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak-kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya-bahaya dari luar dan seringkali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman-pengalaman traumatik.

2. Kecemasan neurotik (saraf)
Ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotik selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, artinya seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri-nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:

a) Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira-kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.

b) Bentuk ketakutan yang tegang dan tidak logis (phobia). Sifat khusus dari phobia adalah intensitif ketakutan berlebihan terhadap suatu objek yang ditakutinya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutannya itu. Setelah dianalisis, ternyata saat kecil dia pernah dihukum dengan keras oleh ayahnya karena sering membeli balon karet. Perasaan bersalah dan hukuman yang didapatnya menjadi terhubung dengan balon karet.

c) Reaksi gugup. Reaksi ini muncul secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas, reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotik yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dirinya meskipun ego dan super egonya melarang.


3. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi seperti iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain-lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat-sifat yang tidak terpuji , bahkan bisa membuat seseorang merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.


D. Bentuk Penjelmaan Kegelisahan Manusia:

1. Keterasingan
Pada dasarnya keterasingan dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan oleh tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita, atau dengan kata lain merasa tersisihkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam masyarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor:

a) Faktor intern (berasal dari dalam diri sendiri), seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri, dan bersikap apatis dengan lingkungan.
b) Faktor ekstern (berasal dari luar diri)

2. Kesepian
Ketika seseorang sudah merasa diasingkan, maka dia akan mengalami kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan, maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya sehingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya sendiri.

3. Ketidakpastian
Berasal dari kata ‘tidak pasti’ yang berarti tidak menentu, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Penyebab dari semua itu adalah pikiran yang kacau dan tidak bisa berkonsentrasi.