Thursday, November 28, 2013

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Benturan Dengan Kepentingan Masyarakat

Proses produksi seringkali menyebabkan pertentangan kepentingan antara perusahaan dengan masyarakat. Benturan ini sering terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi atau menggunakan lahan milik masyarakat tanpa izin.


Etika Bisnis

Etika bisnis ialah penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis secara langsung yang timbul dari pihak internal, biasanya dari kebijakan–kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:

1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menemui hambatan berupa adanya biaya tambahan yang terkadang cukup besar bagi perusahaan.

2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, serta karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur.


Bentuk-Bentuk Hubungan Bisnis:

1. Hubungan dengan Konsumen
Hubungan antara bisnis dengan pelanggan atau konsumen merupakan hubungan paling mendasar dalam suatu bisnis, biasanya mengenai kualitas produk, kemasan, cara memasarkan produk, dan layanan purna jual.

2. Hubungan dengan Pegawai
Biasa juga disebut hubungan antara employer (perusahaan) dengan employee (karyawan). Di dalamnya termasuk penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, dan pemberhentian (PHK). Seluruh bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara jujur dan objektif.

3. Hubungan antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi antar perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir maupun distributornya.

4. Hubungan dengan Investor
Bentuk hubungan ini berupa pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor agar bisa menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

5. Hubungan dengan Lembaga Keuangan
Hubungan ini pada umumnya bersifat finansial, lembaga keuangan yang paling sering berhubungan dengan perusahaan adalah lembaga perpajakan karena berkaitan dengan jumlah pajak yang harus dibayar melalui hasil analisa laporan keuangan perusahaan.


Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis di Indonesia:

1. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Yakni sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (pengusaha, pekerja, buruh, dan pemerintah) yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
Bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan antara pengusaha dengan karyawannya, dimana kewajiban dan hak masing-masing pihak diatur di dalamnya. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Kajian mengenai dampak besar suatu kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, AMDAL dibutuhkan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan di Indonesia. AMDAL dibuat saat merencanakan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Contohnya penanganan limbah industri sebagai bentuk partisipasi terhadap pelestarian lingkungan.



4. Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi untuk menjaga keselamatan, seperti masker pelindung, topi pengaman, maupun pakaian khusus lainnya.

5. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan perkebunan kecil milik masyarakat, perkebunan besar berfungsi sebagai inti penggerak perkebunan di mana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya.

6. Sistem Bapak Angkat dan Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil atau menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.





Sumber:
https://sites.google.com/site/tanggungjawabsosialsuatubisnis/
http://my154n.wordpress.com/2009/12/30/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/

No comments:

Post a Comment