Wednesday, October 30, 2013

Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen

1. Menurut Liefman : Manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Menurut Suad Husnan : manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Jadi manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).


Aktivitas Manajemen Keuangan

1. Aktivitas penggunaan dana: Aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana: Aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari internal maupun eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva: Dana harus dikelola seefisien mungkin setelah diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva.


Fungsi Manajemen Keuangan

1. Melakukan pengawasan atas biaya.
2. Menetapkan kebijaksanaan harga.
3. Meramalkan laba yang akan datang.
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.


Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Selain itu manajemen keuangan juga bertujuan untuk membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.


Langkah-langkah Manajemen Keuangan:

1. Perencanaan: Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran: Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat rincian pemasukan dan pengeluaran.
3. Pengelolaan: Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian: Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan: Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian: Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan: Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan: Penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.


Manajer Keuangan

Manajer keuangan ialah seseorang yang berhak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan, dia bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan serta berkepentingan dalam penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut.

Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola keuangan dari segala unsur dan segi, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.


Keputusan Manajer Keuangan

1. Keputusan pembelanjaan (financing).
2. Keputusan Pembiayaan (investasi).
3. Kebijakan deviden (deviden policy).


Tanggung Jawab Manajer Keuangan

1. Meramalkan dan merencanakan keuangan.
2. Mengambil keputusan dalam investasi dan pembiayaan.
3. Mengkoordinir dan mengendalikan.
4. Berinteraksi dengan pasar modal.


Tugas Manajer Keuangan
1. Memperoleh dana.
2. Menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin.
3. Menganalisis laporan keuangan.
4. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.


Analisis Sumber Dana dan Penggunaannya

Analisis sumber dana bermanfaat untuk mengetahui asal perolehan dana dan bagaimana dana tersebut digunakan, alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.

Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu, laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis:
1. Rasio Likuiditas: Berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage: Digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas: Digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas: Digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan: Digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian: Merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.


Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana?

Suatu perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan perusahaan agar tetap beroperasi, kegagalan dalam penghimpunan dana dapat menyebabkan kebangkrutan dalam usaha. Selain itu dana juga diperlukan untuk investasi kepada perusahaan lain agar perusahaannya tetap berkembang serta untuk membayar deviden kepada pemegang saham.


Untuk Apa Pembiayaan Perusahaan?

Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.


Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Adalah penggunaan dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka panjang). Capital budgeting atau penganggaran modal membutuhkan perhitungan yang lebih rinci dan hati-hati karena pengembaliaan dana lebih dari satu tahun.

Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :

1. Expansion (perluasan)
2. Replacement (penggantian)
3. Renewal (pembaharuan)

Istilah-istilah dalam capital budgeting :

1. Independent Projects: Proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya.
2. Mutually Exclusive Projects: Proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited Funds: Proyek dengan dana yang tidak terbatas.


Arus Kas Masuk

Uang tunai atau cash merupakan saldo sisa dari arus kas masuk dikurangi arus kas keluar yang berasal dari periode-periode lalu.
Arus kas bersih (net cash flow) mengacu pada arus kas masuk dikurangi arus kas keluar pada periode berjalan.

Secara umum, informasi arus kas membantu untuk menilai kemampuan peusahaan dalam memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi arus kas juga membantu dalam menilai kualitas laba dan ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang arus kas di masa depan.

Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar untuk satu periode.

Laporan arus kas melaporkan ukuran arus kas untuk tiga aktivitas utama dalam bisnis, yakni:

1. Operating Activities: Aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dan dengan pos-pos operasi neraca
2. Investing Activities: Cara untuk memperoleh dan menghentikan aktivitas nonkas. Aktivitas ini meliputi aktiva yang diharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Aktivitas ini juga meliputi pembelian pinjaman dan penagihan pokok pinjaman
3. Financing Activities: Cara untuk mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas bisnis. Aktivitas ini meliputi perolehan pinjaman dari kreditor, pembayaran pokok pinjaman, kontribusi dan penarikan oleh pemilik, serta pengembalian atas investasi (dividen).


Metode Pelaporan Arus Kas

1. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Laba bersih disesuaikan dengan pos penghasilan (beban) non-kas dengan aktual untuk menghasilkan arus kas dari operasi.
Keunggulan metode ini adalah adanya rekonsiliasi perbedaan antara laba bersih dengan arus kas operasi, rekonsiliasi ini dapat membantu pengguna laporan untuk memprediksi arus kas melalui prediksi laba yang kemudian disesuaikan untuk jarak antara laba bersih dengan arus kas – aktual non-kas.

2. Metode langsung (Direct Method)
Metode ini menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait, sehingga menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar) operasi.

Kedua metode tersebut menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari aktivitas investasi dan pendanaan, yang berbeda hanyalah penyusunan arus kas bersih dari aktivitas operasi.


Jenis Pengeluaran

1. Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term): Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran gaji karyawan, serta biaya operasional lainnya.

2. Pengeluaran Jangka Panjang (Long Term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.


Sumber Dana Jangka Pendek

1. Trade Credit (Utang Dagang): Berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
2. Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan)
3. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan): Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
4. Letter Of Credit: Janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
5. Commercial Paper: Surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
6. Factoring: Menjual piutang perusahaan kepada perusahaan pembeli piutang yang biasanya adalah lembaga keuangan.


Sumber Dana Jangka Panjang

Perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap (gedung, bangunan, tanah, peralatan). Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari:

1. Pembiayaan Melalui Utang:
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan

2. Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing):
a) Saham biasa
b) Laba ditahan





Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_keuangan
http://karinadevianta.blogspot.com/2012/01/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://ginaedgina.blogspot.com/2012/12/manajemen-keuangan-perusahaan.html
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/14203435887/bab-9-manajemen-keuangan-perusahaan
http://aindua.wordpress.com/2010/11/17/manajemen-keuangan-perusahaan/

No comments:

Post a Comment